JAKARTA (Bisnis Jakarta) – Hingga sore ini, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Denpasar, Bali dan Bandara Internasional Lombok Praya masih dibuka dan beroperasi dengan normal. Operasional penerbangan di Bandara tersebut belum terdampak letusan dari Gunung Agung pada Sabtu (25/11) sore kemarin. “Berdasarkan laporan dari Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV Denpasar, kondisi bandara masih aman. Dari hasil paper test yang dilakukan, juga belum ada tanda-tanda vulcano ash (VA) di seputar bandara,” ujar Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso di Jakarta, Minggu (26/11).

Namun demikian, Agus meminta segenap penyelenggara layanan penerbangan di Bali, Lombok dan sekitarnya, baik itu maskapai penerbangan, pengelola bandara, penyelenggara navigasi penerbangan, otoritas bandar udara dan penyelenggara layanan meteorologi penerbangan untuk tetap waspada. Mengingat ada perkiraan dari VAAC Darwin bahwa arah debu vulkanik menuju Bandara Internasional Lombok Praya (LOP).

Perkiraan tersebut telah di check sampai pukul 16:20 WIT dan Bandara Lombok (LOP) tidak terdeteksi adanya VA. Jika secara langsung terdampak VA dengan dibuktikan dengan Paper Test yang Positif maka bandara akan ditutup dengan menjalankan Standart Operation Procedure (SOP) masing-masing operator yang terkait. “Keselamatan penerbangan harus didahulukan. Jangan memaksakan penerbangan jika memang kondisi berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tidak memungkinkan untuk operasional penerbangan,” ujar Agus lagi.

Baca Juga :   Pengurus KSP-USP WajibMiliki Standar Kompetensi

Agus juga mengingatkan agar pelayanan kepada penumpang tidak diabaikan. Jika terjadi delay, semua harus bekerjasama untuk melakukan pelayanan kepada penumpang sesuai aturan yang berlaku sehingga penumpang tetap nyaman dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

Di lain pihak, Agus juga meminta pengertian dan kesabaran penumpang jika harus menghadapi delay yang disebabkan faktor alam yang tidak mendukung operasional penerbangan. Penumpang dihimbau untuk bekerjasama tetap mematuhi aturan keselamatan dan keamanan penerbangan. Karena delay ini merupakan tindakan safety first dari stake holder penerbangan indonesia

Hingga sore ini, ada 20an penerbangan yang cancel karena alasan keselamatan terkait letusan Gunung Agung ini, diantaranya maskapai Jet Star, Virgin, KLM dan Air Asia Malaysia dll. “Cancel dan divert itu keinginan dari masing-masing airline. Namun penanganan penumpang yang dicancel dari airline sejak tadi malam berjalan lancar. Ada yg diinapkan di hotel, ada yang digeser ke airline lain. Pihak bandara juga sudah menyiapkan bus untuk mengangkut penumpang Terminal Bus Ubung agar bisa melanjutkan perjalanan dengan moda transportasi lain,” ujar Agus.

Baca Juga :   Teknologi Pemurnian Udara Panasonic "nanoe™X", Solusi Pencegahan Penyebaran Virus Corona

Abu Vulkanis letusan tersebut berada di ketinggian hingga 26.000 ft dan mengarah ke Tenggara dengan kecepatan 10 knots. Berdasarkan hal tersebut status VONA meningkat dari Orange menjadi Red. Sehingga beberapa ATS route terdampak, para pilot airlines diwajibkan mengikuti panduan yang diberikan oleh airnav indonesia sebagai operator air navigation.

Selain itu menghadapi adanya musim hujan dan cuaca ekstreem akhir tahun 2017 ini perlu peningkatan Kewaspadaan terhadap kondisi cuaca ekstream dalam rangka persiapan arus penumpang hari raya natal dan tahun baru 2018. (son)