Begini Cara lain Kemenparekraf Promosikan Daya Tarik Wisata

    36
    JAKARTA (Bisnisjakarta)-
    Menparekraf Wishnutama Kusubandio ingin mempromosikan daya tarik wisata Indonesia melalui turnamen esports berkelas dunia yaitu Free Fire Champions Cup 2020.

    Wishnutama berharap melalui kejuaraan yang akan digelar di Jakarta pada 19 April 2020 ini bisa berdampak pada peningkatan ekonomi kreatif sekaligus memperkenalkan keindahan Indonesia kepada para peserta yang datang dari berbagai negara. "Free Fire Champions Cup 2020 bisa menjadi salah satu daya tarik sehingga penggemar esports yang mengunjungi Indonesia bisa mengetahui keindahan wisata tanah air,” ujar Menparekraf di Jakarta, Selasa (11/2).

    Turnamen yang khusus memperlombakan cabang game Free Fire besutan Garena ini akan diikuti sebanyak 12 tim esports mancanegara yang berasal dari Asia, Amerika, Eropa, dan Afrika. Para peserta akan memperebutkan total hadiah tidak kurang senilai Rp8,18 miliar.

    Direktur Garena Indonesia Hans Kurniadi Saleh mengatakan terpilihnya Indonesia sebagai penyelenggara Free Fire Champions Cup merupakan pertanda baik terkait perkembangan ekosistem dan industri esports di tanah air.

    Baca Juga :   Aturan Pelibatan TNI dalam Penegakan Hukum Harus Diperbaiki

    Pasalnya, Indonesia harus melalui proses negosiasi dan lelang yang cukup panjang hingga akhirnya terpilih sebagai tuan rumah. Hans juga menjelaskan bahwa hanya negara-negara dengan indikator pertumbuhan esports yang baik yang bisa menjadi tuan rumah kejuaraan dunia Free Fire. "Untuk pertama kali turnamen berkelas internasional Free Fire diadakan di Indonesia, setelah tahun lalu turnamen ini berlangsung di Bangkok, Thailand dengan penonton online global mencapai lebih dari 8.480.000. Tim esports Indonesia EVOS berhasil keluar sebagai juara pada turnamen Free Fire tahun lalu,” ujar Hans Kurniadi.

    Hal serupa juga disampaikan oleh Menparekraf Wishnutama Kusubandio. Menurutnya, event turnamen esports berpotensi menambah penghasilan devisa negara selain dari wisata konvensional. Namun, ia berpesan agar penyelenggara bersungguh-sungguh dalam mengadakan event. Berbeda dengan turnamen lainnya yang menjual keindahan alam, untuk esports yang dijual adalah penyelenggaraan event dan pengalaman sehingga meninggalkan kesan mendalam bagi pengunjung,” jelas Menparekraf.

    Ia juga mendorong para pelaku industri esports untuk semakin giat mengadakan event berskala internasional di Indonesia. "Semakin banyak event maka semakin terkenal juga daya tarik tanah air sehingga bisa  meningkatkan kunjungan wisman ke Indonesia,” jelas Menparekraf. (son)