DEPOK (Bisnis Jakarta) – Sebanyak 2000 telur dan susu dibagian Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melakui Gerakan Intensif Minum Susu dan Makan Telur (Gerimis Telur). Kegiatan yang diklaim selalu diadakan tiap tahunnya oleh Dinas Ketahanan Pertanian dan Perikanan (DKPPP) dinilai merupakan salah satu cara mencerdaskan anak bangsa.
“Utamanya siswa Sekolah Dasar (SD) yang masih dalam tahap pertumbuhan, meski produktif anak 0 sampai 17 tahun di Kota Depok, jumlahnya mencapai 34 persen dari 2,1 juta jiwa penduduk. Artinya ada sekitar 600 ribu anak yang wajib mendapatkan asupan telur dan susu, agar gizinya seimbang,” ujar Wali Kota Depok Mohammad Idris, di Halaman Balai Kota Depok, Rabu (25/04).
Dikatakannya, setiap tahunnya Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memiliki sasaran sebanyak 2000 siswa Sekolah Dasar (SD) untuk mengikuti program Gerimis Telur. Dengan harapan, siswa dan orang tua yang sudah mengikuti kegiatan tersebut, dapat menerapkan di dalam kehidupan sehari-hari.
“Alokasi anggaran untuk program ini, 2000 siswa SD setiap tahunnya, sampai semua sasaran terpenuhi. Jumlahnya bisa ditambah melalui Anggaran Belanja Tambahan (ABT),” jelasnya.
Diakuinya, pada tahun 2045 nanti, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memprediksi, penduduk Kota Depok akan meningkat tiga sampai empat kali lipat. Untuk itu, Kegiatan Gerimis Telur dan kegiatan serupa diperlukan. Untuk mempersiapkan, Indonesia emas.
“Nantinya 2045 penduduk Depok mencapai delapan juta. Kita harus persiapkan dari sekarang. Mudah-mudahan para orang tua bisa lebih memperhatikan gizi pada anak, karena mereka nantinya yang akan memimpin negara ini,” ungkapnya. (jif)