AppLift Incar Pasar Mobile di Indonesia

SERPONG (Bisnis Jakarta) – Perusahaan teknologi mobile ad yang memberdayakan pengiklan aplikasi mobile, AppLift mengincar pasar mobile yang cukup besar di Indonesia. Menurut Business Development Manager SEA, Romi Yandika, pasar mobile di Indonesia sangat besar. “Ini terlihat dari perkembangan AppLift pada kuartal ketiga mencapai 270 persen. AppLift sendiri kini berada di sepuluh Negara seperti San Fransisco, New York, Berlin, Moscow, Sao Paolo, Seoul, Tokyo, Shanghai, Bangalore dan Jakarta,” jelas Romi pada pemaparan di Serpong, Selasa (26/9).

Romi yang didampingi Vice President, Korea dan SEA, Jun Lim menyebutkan sejumlah sektor kini menjadi fokusnya untuk meningkatkan pertumbuhan dalam tiga bulan terakhir ini. “Selain sektor e-commerce, AppLift dengan produk DataLift 360 juga menyasar bidang transportasi, dan lainnnya. Tahun depan kami juga akan menyasar Fintech asal sudah ada regulasi yang jelas terkait ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Jun Lim menyebutkan, sejak berdiri pada 2012 lalu di Berlin dengan dukungan HitFox Group, AppLift mampu mengumpulkan dana hingga 20 juta dolar AS serta mendirikan kantor di Seoul dan San Fransisco pada 2013. “Satu tahun kemudian, AppLift telah berkembang hingga memiliki lebih dari 100 karyawan, dan di tahun 2015, AppLift mengakuisisi appiris dan BidStalk, sekaligus mendirikan kantor di Jepang,” jelas Jun Lim. Berikutnya pada tahun lalu, AppLift yang memperkenalkan DataLift 360 membuka kantor di Sao Paolo dan New York dengan merekrut lebih dari 200 karyawan.

DataLift 360, tambah Jun Lim merupakan satu platform untuk membuka potensi iklan aplikasi lengkap. Platfor terpadu dari AppLift memungkinkan klien untuk memasuki semua saluran penawaran mobile yang relevan melalui satu jalur akses yang unik. “Produk ini memiliki pendekatan ROAS-centric untuk memaksimalkan nilai dan kualitas pelanggan, berskala global, fleksibel dan didukung oleh para ahli,” tambah Jun Lim.

Menurut eMarketer, Indonesia merupakan salah satu Negara dengan angka pembelanjaan yang tinggi di dunia. Pada 2017 ini, Indonesia memiliki nilai belanja iklan mobile sebesar 743 juta dolar AS dan akan berlipat ganda mencapai 1,487 juta dolar AS pada tahun depan. “Pasar membutuhkan mitra global terpercaya yang memberikan kualitas dan transparansi. Kami memiliki rekam jejak yang terbukti dan telah bekerja sama dengan pengiklan-pengiklan global teratas,” tandas Romi Yandika. (grd)

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button