JAKARTA (Bisnis Jakarta) – Ekonom Utama untuk Bank Dunia di Indonesia Frederico Gil Sander menilai perjanjian perdagangan bebas bisa memberikan manfaat bagi Indonesia agar terhindar dari ancaman proteksionisme global.
“Indonesia harus membuka diri dan meningkatkan koneksi dengan bagian lain di dunia untuk memberikan manfaat bagi pertumbuhan,” ujar Gil Sander dalam pemaparan di Jakarta, Selasa.
Gil Sander menjelaskan ancaman melambatnya perdagangan global bisa menjadi peluang baru bagi Indonesia untuk meningkatkan kinerja ekspor yang saat ini menjadi salah satu mesin pertumbuhan ekonomi.
Untuk itu, ia mengharapkan Indonesia terus melanjutkan upaya negosiasi perdagangan bebas dengan kawasan lain karena kebijakan tersebut dalam jangka panjang bisa memberikan manfaat kepada perekonomian nasional.
“Indonesia saat ini sedang melakukan negosiasi perdagangan bebas dengan Uni Eropa dan Australia, ini bisa memberikan keuntungan besar, meski terdapat ancaman proteksionisme,” ujar Gil Sander.
Sebelumnya, dalam laporan triwulanan terbaru, Bank Dunia menilai peningkatan ancaman proteksionisme global bisa menimbulkan risiko terhentinya pemulihan sektor perdagangan yang sedang terjadi.
Kondisi perlambatan ini secara tidak langsung dapat membebani pertumbuhan ekonomi dunia serta harga komoditas yang dalam setahun terakhir sedang merangkak naik.
Indonesia merupakan salah satu negara yang menikmati kenaikan harga komoditas, karena membaiknya harga minyak, batu bara maupun CPO, menjadi pemicu terjadinya pertumbuhan ekspor yang positif sepanjang 2017.
Kenaikan kinerja ekspor tersebut, setelah mengalami kelesuan akibat berkurangnya permintaan serta turunnya harga komoditas pada 2015 dan 2016, menjadi salah satu penyebab pertumbuhan ekonomi pada 2017 bisa mencapai 5,1 persen. (ant)