Bekasi Diprediksi akan Geser Kawasan Serpong

JAKARTA (Bisnis Jakarta) – Kawasan Bekasi-Cikarang dan Karawang (Becikar) dalam beberapa tahun mendatang diprdiksi akan menggeser posisi kawasan Serpong sebagai destinasi pilihan hunian masyarakat kelas menengah ke atas. Kondisi ini  menyusul segera beroperasinya sejumlah proyek infrastruktur yang akan menopang naiknya gengsi dan harga properti di kawasan tersebut.

Selama dua tiga tahun terakhir ini Bekasi dinilai sangat berkembang pesat. Apalagi sejak 2016, tak ada harga properti yang naik di kawasan Serpong. “Yang sekarang trennya berkembang justru di Bekasi dan Karawang dan Cikarang yang kini pembangunan infrastrukturnya sedang diseriusi oleh Pemerintah,” kata Ivan Adrian Widjaja, GM Sales Marketing Trans Property, Sabtu (3/2/2018).

Saat ini banyak proyek infrastruktur yant dikembangkan Pemerintah seperti sebagian ruas Jalan Tol Becakayu yang telah diresmikan bulan September 2017. Lalu, jalur KRL Commuter Line yang saat ini rutenya sampai ke Bekasi Timur dan Cikarang. “Sekarang hanya butuh 30-45 menit sudah sampai Jakarta dengan naik KRL,” ungkapnya.

Kemudian, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang juga membuka peluang bagi Bekasi. Juga proyek jalan tol Jakarta-Cikampek II elevated. Juga, proyek Bandara Internasional Kertajati yang jaraknya hanya 70 km dari Cikarang, serta Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang yang diproyeksikan menjadi deep seaport untuk mengurangi kepadatan antrean peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok.

Berbagai proyek infrastruktur ini dinilai akan memberi gairah baru bagi pengembangan properti. Kawasan Becikar ini akan menjadi kawasan industri raksasa. Ada 4-10 juta orang yang tinggal dan mencari penghidupan di kawasan ini.

Kawasan ini punya potensi sangat besar. Kalau nggak di-support dengan infrastruktur, investor internasional yang punya pabrik di sana bisa kabur.  “Jika semua proyek infrastruktur ini jadi, saya yakin harga properti di kawasan ini akan naik dua kali lipat,” imbuhnya.

Proyeksi kawasan Becikar sebagai kawasan yang prospektif dalam beberapa tahun ke depan membuat Trans Property, berani menggarap kawasan hunian superblok di dekat Stasiun Bekasi Timur, bernama Trans Park Juanda. Project apartemen dengan lima tower apartemen ini berlokasi di Jalan Haji Juanda, Kota Bekasi.

Penjualan Tower Jade yang merupakan tower pertama sebanyak sekitar 1.000 unit awal November 2017 lalu sudah habis. Kini pihaknya memasarkan tower kedua, Tower Sapphire, yang juga dipasarkan sekitar 1000 unit. Tower kedua ini, sampai akhir pekan ini sudah laku sebanyak 50 unit.

Tower II Transpark Juanda terdiri tiga tipe. Yakni tipe studio, tipe dua kamar dan tige tiga kamar. “Tipe studio ini mencapai 83 persen dari total 5000 unit yang kita pasarkan,” ungkap Ivan. Harga perdana tower di pertama untuk tipe studio Rp 290 juta. DI tower II, tipe yang sama kini dilepas di harga Rp 310 juta.

Melengkapi lima tower apartemen ini, Trans Property menyiapkan fasilitas seperti private waterboom, jogging area, wahana salju, ruang terbuka di lantai 16 dan lainnya. Di kompleks superblok ini, London School of Public Relations (LSPR) akan membuka kampus di bulan September 2018yang diproyeksikan akan menerima sekitar 8000 mahasiswa.

“Kehadiran kampus LSPR ini memberi benefit ke investor. Kalau kita bangun apartemen di dekat sebuah kampus pasti laris manis. Apalagi jika kampus tersebut di lokasi yang sama di mana apartemen tersebut berada. Ini buka peluang bagi investor untuk menyewakan unit properti yang dibelinya,” jelas Ivan.

Dulu orang beli unit properti selalu melihat harga perdananya berapa. Ambil gain di sana. Tapi sekarang sudah berubah. “Investor sekarang mulai kritis. Tidak hanya lihat berapa harga perdana, berapa cicilan dan tenor. Tapi sudah mempertimbangkan kalau mau dijual lagi atau disewakan unitnya, ada yang ambil nggak?.”  Apalagi sekarang momen bagus untuk mengambil cicilan apartemen di bank karena BI rate sedang rendah. (grd)

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button