Pemprov DKI Jakarta mendorong masyarakat untuk berbelanja kebutuhan pokok dari jarak jauh dengan melibatkan peran dari ojek dalam jaringan (daring) sebagai kurir pengantar barang pesanan warga.
Saat ini, kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, pasar tradisional yang ada di bawah pengelolaan Pasar Jaya telah membuka juga layanan belanja jarak jauh dengan menyediakan sambungan telpon petugas dan pedagang yang bisa diakses masyarakat jika ingin bertransaksi. "Jadi misalnya, yang terbiasa ke pasar, silahkan anda datang ke website atau instagram Pasar Jaya. Di situ nanti ada pilihan-pilihan. Misalnya pilih Pasar Rumput, sesudah itu ada daftar pedagang-pedagang di Pasar Rumput dan nomor teleponnya, sehingga keluarga-keluarga di Jakarta tidak perlu pergi meninggalkan rumah, menelepon saja kepada pedagangnya, lalu membeli dan nanti akan dikirim menggunakan jasa pengantaran ojek online," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Rabu (1/4).
Anies menyatakan pedagang yang terdaftar dalam layanan ini bertambah setiap harinya dan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan warga Jakarta tanpa harus berinteraksi jual-beli secara langsung. "Kami berharap kebijakan layanan ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat DKI Jakarta selama dua pekan ke depan," ujar dia.
Dorongan untuk belanja dari rumah tersebut, kata Anies, dibuat dalam rangka mengurangi interaksi sehingga penyebaran wabah COVID-19 dapat lebih terkendali di Ibu Kota. "Salah satu tantangan utama ketika tinggal di rumah kemudian harus memenuhi kebutuhan adalah mekanisme untuk mendapatkannya, distribusinya. Karena itu, kami membuat sebuah program yang in syaa Allah masyarakat bisa memanfaatkannya untuk belanja secara jarak jauh. Jadi, masyarakat di Jakarta bisa membeli kebutuhan-kebutuhannya di pasar secara langsung, menelepon setiap pedagang yang ada di pasar itu," ucap Anies.
Sementara itu, Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin, menambahkan daftar pedagang pasar bersama nomor kontak yang dapat dihubungi telah tersedia di situs maupun sosial media instagram Perumda Pasar Jaya. Arief juga menegaskan bahwa para pedagang yang terdaftar dalam kebijakan ini senantiasa diingatkan agar siaga melayani masyarakat melalui gawai. "Kami sampaikan kepada pedagang semuanya agar segera kemudian memastikan handphone-nya tetap stand by. Karena memang prosesnya tetap terjadi. Tetap terjadi jual beli. Tetap terjadi tawar menawar. Dan baru kemudian fungsi pengantaran dari ojek online akan menyampaikan barangnya kepada pelanggan. Jadi sangat sederhana. Mudah-mudahan ini bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Jakarta dan kemudian gerakan ekonomi kecilnya pedagang pasar juga tetap bisa dijaga," ucap Arief.
Hingga Selasa ini, tercatat sebanyak 741 orang terkonfirmasi pasien positif COVID-19, dengan 49 orang dinyatakan telah sembuh dan 84 orang meninggal. Sedangkan yang masih menunggu hasil laboratorium sebanyak 640 orang.
Untuk tenaga kesehatan yang positif terinfeksi COVID-19 sebanyak 81 orang, yang tersebar di 30 rumah sakit di Jakarta. Adapun jumlah Orang Dalam Pemantauan berjumlah 2.302 orang (499 masih dipantau, 1.803 sudah selesai dipantau) dan Pasien Dalam Pengawasan sebanyak 1.086 orang (747 masih dirawat, 339 sudah pulang perawatan
Pemprov DKI Jakarta juga masih terus melakukan rapid test di enam wilayah Kota/Kabupaten Administrasi DKI Jakarta dan Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai (PPKP). Sampai dengan catatan Selasa, total ada sebanyak 17.534 orang yang telah menjalani rapid test.
Dari total tersebut, persentase positif COVID-19 sebesar 1,6 persen, yaitu 282 orang dinyatakan positif COVID-19 dan 17.252 orang dinyatakan negatif. (son)