Dosen Universitas Budi Luhur Lakukan Riset Rezim Persenjataan ke Kantor PBB

JAKARTA (Bisnis Jakarta) – Dalam rangka kerjasama penelitian antara Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) Universitas Budi Luhur dengan Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK) Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, pada Juli 2017 Tim Peneliti dari Universitas Budi Luhur mengadakan kunjungan ke Kantor PBB di Jenewa. Tim peneliti terdiri dari  tiga  dosen Universitas Budi Luhur antara lain Denik Iswardani Witarti, Ph.D., Anggun Puspitasari, M.Si.,dan Arin Fithriana, M.Si.,

Kunjungan tersebut dilakukan agar tim peneliti mendapatkan data-data terkait  riset yang sedang berlangsung.  Riset  tersebut diharapkan dapat menjadi rekomendasi bagi Kementerian Luar Negeri terkait  keputusan pengambilan kebijakan pada Posisi Indonesia PascaPemberlakuan ATT (Arms Trade Treaty).

Dalam kunjungan tersebut, tim peneliti diterima Ketua Program The United Nations Institute for Disarmament Research (UNIDIR), Himayu Shiotani .  Himayu memberikan penjelasan mengenai dinamika perkembangan rezim persenjataan yaitu ATT (Arms Trade Treaty) yang sedang diteliti tim UBL.

Selain kunjungan wawancara di UNIDIR, tim peneliti juga melakukan kunjungan ke VCDNP (Vienna Centre for Disarmament and Non-Proliferation) di Wina, Austria. Pada kunjungan tersebut, tim peneliti bertemu  Direktur Eksekutif VCDNP Laura Rockwood.  Selain mendapatkan data tambahan mengenai rezim senjata internasional, tim juga mendapatkan kesempatan untuk mendiskusikan mengenai kemungkinan kerjasama antara UBL dan VCDNP terkait  pengiriman dosen UBL ke Wina untuk mendapatkan kursus singkat mengenai rezim non proliferasi senjata nuklir. (grd/ant)

 

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button