Hindari Mangkrak, Pendanaan LRT di Bali Harus Jelas Sebelum Ground Breaking

DENPASAR (bisnisjakarta.co.id) – Rencana ground breaking atau peletakan batu pertama pembangunan Light Rail Transit (LRT) di Bali akan dimulai pada 2024. Menghindari terjadi mangkraknya pembangunan kereta listrik tersebut, pendanaan harus jelas di awal.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali I Gede Wayan Samsi Gunarta saat disinggung terkait rencana yang mangkrak seperti pembangunan Tol Denpasar-Gilimanuk Senin (9/10) kemarin. “Sebelum ground breaking harus dipastikan dulu (pendanaan). Jangan sampai pendanaan tidak siap kemudian ground breaking dilakukan,” terangnya.

Terkait dengan pendanaan tersebut, Samsi mengatakan masih dalam tahap perhitungan. Akan ada kolaborasi yang peran pemerintah harus ada mengingat yang dibangun ini merupakan fasilitas publik. Namun belum ditentukan dimana penempatan peran masing masing.

“Seperti yang disampaikan Bappenas peran pemerintah harus hadir. Opsinya menggunakan sumber pendanaan lain selain loan (pinjaman). Ini yang kita lihat, dimana yang kita tempatkan, seperti apa model pendanaan nanti,” jelasnya.

Demikian peluang investor pun dikatakannya ada dalam pembangunan LRT ini. Namun akan dilihat kembali dimana ditempatkan nantinya, baik itu dana pemerintah investasi termasuk pinjaman.

Diberitakan sebelumnya, pambanguan LRT ini pada fase awal akan menghubungkan Bandara I Gusti Ngurah Rai hingga Mengwi, yang  kedepannya direncanakan mencakup seluruh wilayah Bali. Lintasan ini pun dibagi kedalam tiga tahapan, yakni Fase Bandara I Gusti Ngurah Rai – Seminyak (lewat Central Parkir), Fase 2 Seminyak – Canggu, dan Fase 3 Canggu – Mengwi. Pembangunan Fase I Bandara-Seminyak menjadi priyoritas dikarenakan jalur ini sudah mengalami tingkat kemacetan yang cukup parah. *kmb

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button