Roma( Bisnis Jakarta ) – Inter Milan lolos ke Liga Champions untuk pertama kalinya sejak 2011/2012 melalui aksi dramatis pada Minggu, ketika mereka mencetak dua gol dalam tiga menit yang luar biasa untuk menundukkan Lazio dengan skor 3-2 dan finis di peringkat keempat di Liga Italia.
Agenda pertandingan akhir pekan ini mempertemukan dua klub yang bertarung langsung untuk memperebutkan peringkat keempat di klasemen sekaligus spot terakhir fase grup Liga Champions, di mana Lazio hanya memerlukan hasil imbang untuk dapat lolos.
Lazio memimpin 2-1 saat pertandingan tinggal menyisakan 15 menit, namun mereka dikejutkan setelah penalti Mauro Icardi dan tandukan Matias Vecino mengubah hasil pertandingan untuk menguntungkan Inter, yang terakhir kali tampil di Liga Champions pada 2011/2012.
Kedua tim sama-sama mengumpulkan 72 poin, namun Inter berhak menduduki peringkat keempat karena catatan “head to head” yang lebih baik, yang digunakan untuk menjadi penentu di Liga Italia.
Mereka bergabung dengan tim juara Juventus, Napoli, dan AS Roma untuk berpartisipasi di kompetisi elit Eropa musim depan.
Lazio unggul terlebih dahulu ketika tembakan Adam Marusic mengenai Ivan Perisic, dan masuk ke gawang pada menit kesembilan.
Inter menyamakan kedudukan dari tendangan sudut pada menit ke-29 ketika Danilo D’Ambrosio mencetak gol pada percobaan kedua. Lazio memprotes bahwa D’Ambrosio melakukan pelanggaran terhadap kiper Thomas Strakosha dalam proses terjadinya gol, namun wasit mengesahkan gol tersebut setelah meninjau video asisten wasit (VAR).
Felipe Anderson menyelesaikan serangan balik untuk membawa Lazio kembali memimpin sebelum turun minum, namun drama masih jauh dari usai.
Inter mendapat hadiah penalti karena “handball” yang kemudian dibatalkan pada menit ke-75, namun mereka mendapatkan penalti lain pada menit ke-78 setelah Stefan de Vrij menjatuhkan Icardi.
Pemain Argentina itu sendiri yang bertindak sebagai eksekutor, dan ia sukses mengonversinya menjadi gol untuk membuat dirinya menyamakan koleksi gol penyerang Lazio Ciro Immobile, dan menjadi penyerang tersubur bersama di liga dengan koleksi 29 gol.
Gelandang Lazio Senad Lucic diusir keluar lapangan karena mendapatkan kartu kuning kedua, dan Vecino menutup malam yang tidak dapat dilupakan bagi Inter ketika ia menanduk bola tendangan sudut untuk masuk ke gawang pada menit ke-81.
Napoli benamkan Crotone Tim peringkat kedua Napoli menjadi tim pertama yang melampaui koleksi 90 poin dan gagal untuk memenangi gelar setelah mereka menang 2-1 atas Crotone, hasil yang membuat lawan mereka terdegradasi.
Lorenzo Insigne mengkreasikan kedua gol untuk Napoli ketika tandukan Arkadiusz Milik membawa mereka unggul pada menit ke-23, dan Jose Callejon melepaskan sepakan voli dari jarak dekat sembilan menit kemudian.
Napoli menyelesaikan musim dengan 91 poin setelah memenangi 28 pertandingan dan imbang tujuh kali dari 38 pertandingan mereka.
Pada musim lalu Crotone menampilkan salah satu kelolosan dari degradasi terbaik sepanjang sejarah Liga Italia, namun hal itu tidak terulang kali ini bagi pasukan Walter Zenga dan gol hiburan Marco Tumminello pada menit ke-90 sudah terlalu terlambat.
Tim dari Calabria itu menyelesaikan musim dengan menduduki posisi ke-18 dari klasemen berisi 10 tim dengan 35 poin, ketika mereka menyusul Benevento dan Verona menuju Serie B.
SPAL menyelesaikan musim dengan keunggulan tiga poin atas Crotone setelah menang 3-1 atas Sampdoria, sedangkan Cagliari, yang juga berada dalam bahaya, mengakhiri musim yang sulit dengan kemenangan 1-0 atas tim peringkat ketujuh Atalanta yang lolos ke Liga Europa.
Tim peringkat keenam AC Milan menutup musim dengan bangkit dari ketinggalan untuk menghancurkan Fioentina dengan skor 5-1.
Patrick Cutrone mencetak dua gol untuk pasukan Gennaro Gattuso, sedangkan Hakan Calhanoglu, Nikola Kalinic, dan Giacomo Bonaventura berbagi gol-gol lainnya.(ant)