Jakarta, 21/3 (Bisnis Jakarta) – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi bergerak menguat empat poin menjadi Rp13.749 dibanding posisi sebelumnya Rp13.753 per dolar AS.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Rabu, mengatakan rupiah bergerak di area positif setelah munculnya kepastian kenaikan suku bunga The Fed.
“Sebagian pelaku pasar mulai melakukan ‘price in’ terhadap kebijakan The Fed terkait suku bunga sehingga menahan laju dolar AS,” katanya.
Ia menambahkan bahwa setelah adanya kepastian dari The Fed sebagian pelaku pasar mulai melirik ke aset mata uang negara berkembang, termasuk yang masih menawarkan imbal hasil tinggi.
Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih menambahkan bahwa mata uang kuat Asia seperti yen Jepang dan dolar Singapura menguat terhadap dolar AS pagi ini, sentimen positif itu berdampak pada rupiah.
Ia memaparkan dalam survei terbaru, kemungkinan kenaikan suku bunga the Fed pada FOMC 21 Maret ini sebesar 97,7 persen, naik dari 93,3 persen pada awal Maret.
“Hasil survei memperkirakan potensi kenaikan berikutnya pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) 13 Juni 2018 dan masih ada potensi kenaikan lanjutan,” katanya.(ant)