
TANGSEL (Bisnis Jakarta) – Pengoperasian layanan bus Trans Anggrek di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dinilai kurang efektif. Hal ini terbukti dari sepinya penumpang setiap harinya dan malah kebanyakan di carter ibu ibu pengajian.
“Kebanyakan dipakai pinjem buat ngangkut ibu-ibu pengajian sama kelompok remaja dan pemuda piknik,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangsel, Sukanta.
Lebih lanjut Sukanta mengatakan, angkutan bus Trans Anggrek yang rencana awalnya untuk mengangkut pelajar serta pegawai pemerintahan meleset. Setiap harinya bus yang digulirkan sejak 2015 lalu ini selalu sepi penumpang.
Sukanta menambahkan, alasan masyarakat selama ini cenderung mengenal angkutan transportasi umum memakai plat nomor polisi warna kuning. Adapun pengadaan unit bus Trans Anggrek yang dikelola pihaknya berasal dari hibah pemerintah pusat.
“Karena bus Trans Anggrek pakai plat merah. Jadi orang tahunya itu bus pemerintah bukan buat umum,” tandasnya. (nov)