Agronesia Menandatangani Mou dengan BRIN dan Poltek ATK untuk Pengembangan Produk dan SDM

Bisnisjakarta.co.id – PT Agronesia yang merupakan salah satu BUMD milik pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman atau MOU dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN dan Politeknik ATK Yogjakarta.

Penandatanganan tersebut dilakukan Selasa 8 November 2022 siang di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar.

Menurut Direktur Utama PT Agronesia, Deddy Gamawan, kerjasama Inkaba (unit usaha PT Agronesia) dengan BRIN dilakukan dari sisi formula produk yang akan diproduksi.

Dengan penelitian tersebut, dirinya berupaya menghasilkan produk dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) 30% sesuai dengan semangat Presiden Joko Widodo.

“Kami bekerjasama dengan mereka yang punya fasilitas pengujian, dan kerjasama dilakukan dari sisi formula dulu,” ujar Deddy Gamawan dikutip dari Bisnisbandung.com

Deddy pun mengungkapkan, setelah formula yang baik didapat, pihaknya baru akan memproduksi produk yang lebih baik, dan diharapkannya membuat perusahaan pengguna produknya percaya dan puas.

General Manager PT Agronesia, Widia Bagja mengungkapkan, untuk kerjasama kali ini, pihaknya berupaya membuat beberapa produk spare part kereta api.

Selain itu, pihaknya membuat produk untuk perlintasan kereta api, yang bisa mengurangi tingkat kecelakaan moda transportasi tersebut.

“Saat ini mungkin perlintasan itu banyak terjadi kecelakaan di sana, kita akan mencoba membuat rubber crossing rel tujuannya agar mengurangi tingkat kecelakaan kereta api,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material BRIN, Profesor Ratno Nuryadi mengatakan, sebenarnya kerjasama dengan Inkaba sudah dilakukan sejak tahun 1995.

Dirinya berharap, dengan kolaborasi tersebut, BRIN bisa memberikan penguatan terhadap produk-produk Inkaba.

“Harapannya, tim BRIN akan melakukan riset terkait formula produk karet. Bisa dilakukan pengujian yang akan dilanjutkan dengan produksi di Inkaba,” katanya.

Deddy Gamawan pun mengatakan, pihaknya membutuhkan sumber daya manusia yang baik, sehingga berupaya menjalin kerjasama dengan Politeknik ATK Yogjakarta.

Karena produksi mahasiswa ATK sudah banyak dipakai di industri, pihaknya pun membuka peluang untuk pemagangan mahasiswa ATK ke Inkaba.

“Ada seleksi awal dulu sehingga mahasiswa yang diterima sudah diketahui kualitasnya,” tegasnya.

Pihak Politeknik ATK Yogjakarta pun mengungkapkan apresiasinya atas kerjasama yang dilakukan dengan PT Agronesia.

“Kami ada program 2 sistem yaitu di kampus dan di lapangan, salah satunya Inkaba. Kami sangat terbantu dengan kerjasama ini. Mahasiswa bisa praktek langsung, setelah magang bisa langsung bekerja di perusahaan itu, bisa juga berwirausaha,” tuturnya.

Menurutnya, tahun ini ada setidaknya 6 orang mahasiswanya yang akan magang di PT Inkaba selama 2 tahun.

Melalui kolaborasi tersebut, PT Agronesia menargetkan peningkatan pendapatan sebesar 50 hingga 60 milyar rupiah, dari perusahaan-perusahaan yang menggunakan produk Inkaba.

“Sudah sounding di tahun 2023 ada beberapa perusahaan. Nilainya sekitar 50 sampai 60 milyar. Kami berharap, dengan formula dari BRIN dan SDM dari ATK, dihasilkan produk yang baik dan diterima end user,” pungkasnya.***

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button