DENPASAR (bisnisjakarta.co.id) – Pemerintahan Joko Widodo membuat sejarah dengan memindahkan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur dan menjadi terobosan setelah ibu kota negara ini diberi nama Nusantara. Advokat dan Kebijakan Publik Togar Situmorang melihat langkah Joko Widodo berharap IKN mampu berkompetitif di dunia global serta bisa menyediakan pelayanan keamanan, pendidikan, kesehatan berkelas dunia international.
Togar Situmorang menilai keberadaan IKN Nusantara di Kalimantan akan meratakan arah pembangunan di Pulau Jawa dengan di luar Pulau Jawa untuk Negara Kesatuan Indonesia.
“Pemindahan dan pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara membutuhkan kekuatan mental dan moral juga dana yang besar. Semoga semua dapat mendukung agar bisa terlaksana sehingga pada 2024 sebelum habis masa jabatan Presiden Joko Widodo bisa berkantor di sana,” ujar Togar Situmorang.
Togar Situmorang yang kandidat doktor ilmu hukum ini menilai Joko Widodo sedang melakukan transformasi besar-besaran dalam bidang ekonomi sehingga dapat menggenjot pendapatan dari pajak, dan meningkatkan lowongan pekerjaan.
“Kalimantan jelas sangat tepat menjadi Ibu Kota Negara yang memiliki luas 743.330 km memiliki potensi yang besar untuk dieksplore secara ekonomi dan tetap berwawasan lingkungan berkelanjutan,” tambah Togar Situmorang.
Advokat yang punya kantor berjaringan di berbagai daerah seperti Jakarta, Bali, Bandung menilai sudah tepat Ibu Kota Negara dipindahkan ke Kalimantan dan Joko Widodo sangat rasional dengan terobosan ini karena melihat potensi kepadatan penduduk di Jakarta sudah sangat over.
Sebagai praktisi hukum, Togar Situmorang menilai, pemindahan Ibu Kota Negara sudah punya legitimasi hukum yang sah, sehingga tak perlu diperdebatkan. Kondisi ini menunjukkan urgensi pemerintahan Joko Widodo untuk mewujudkan pemerataan pembangunan dan keadilan ekonomi sosial, dimana selama ini ada kesenjangan antara Jakarta, Jawa dan di luar Jawa.
Nusantara dinilai sangat sakral dan menjadi tonggak sejarah perjalanan Indonesia pada Abad 14 saat Patih Gajah Mada mengangkat Sumpah Palapa menyebut Nusantara digunakan untuk wilayah kekuasaan Majapahit seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Philipina. Sumpah tersebut berbunyi “Lamun huwus kalah Nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring gurun, ring seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, ring Sunda, Palembang, Tumasik, Samana isun amukti palapa”.
Togar Situmorang ikut bangga karena desain Istana Ibu Kota Negara dibuat Putra Bali yakni I Nyoman Nuarta. Nusantara merupakan konseptualisme atas wilayah geografis dimana terdapat pulau pulau dan disatukan oleh lautan sehingga jelas Indonesia negara maritim dan kemajemukan geografis dan kemajemukan budaya tradisi etnis. Konsep kemajemukan menjadi kesatuan dan bersedia mengakomodasi perbedaan serta kemajemukan itu dan nama Nusantara itu sangat realistis dan heroik. *gde