AirNav Rencanakan Investasi Rp 3,4 Miliar

PENGANDARAN (Bisnis Jakarta) – AirNav Indonesia merupakan perusahaan umum non-profit dengan business process cost recovery dimana pendapatan perusahaan dimaksimalkan untuk investasi dalam rangka meningkatkan layanan navigasi penerbangan. “Untuk tahun 2018 ini, AirNav Indonesia menargetkan pendapatan hingga Rp 3,6 miliar dengan rencana investasi senilai Rp.2,4 miliar,” kata Corporate Secretary Perum LPPNPI Didiet K. S. Radityo saat media gathering di Pengandaran, Jumat (26/1).

Tahun lalu, nilai Investasi AirNav Indonesia adalah sebesar Rp.646 miliar, dimana realisasi kontrak mencapai angka presentase 74%. Sedangkan pendapatan AirNav Indonesia pada periode yang sama mencapai Rp. 2,7 miliar dengan nilai pertumbuhan pendapatan dari tahun ke tahun mencapai 10,45%.

Investasi pada tahun 2018 ini, kata Didiet, ditujukan untuk sejumlah program strategis operasional yakni diantaranya Percepatan Re-alignment FIR Jakarta, Peningkatan Kapasitas Bandara, Peningkatan Keselamatan Navigasi Penerbangan di Papua, Sinergi Pengembangan Bandara Baru, Dukungan Pengembangan 10 Destinasi Pariwisata, dan Pemusatan Pelayanan Terminal Control Area. (USH).

Sejauh ini, kata Didiet, AirNav melayani navigasi penerbangan di 275 titik layanan di seluruh Indonesia. Selain itu, AirNav juga melakukan pelayanan navigasi penerbangan di sejumlah ruang udara negara lain. Luas ruang udara Indone-sia adalah 1.476.049 NM, sementara AirNav melayani Flight Information Region (FIR) seluas 2.219.629 NM.

Jalur Selatan Jawa

Sebelumnya, Dirut AirNav Indonesia Novie Riyanto mengatakan, sejumlah program strategis dilakukan untuk optimalisasi pengembangan jalur penerbangan selatan Jawa agar dapat berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi.

Selain kesiapan fasilitas dan SDM, prosedur dan koordinasi antara unit layanan navigasi penerbangan terus ditingkatkan melalui pembuatan air traffic services letter of coordination agreement (ATS LOCA) antara Cabang Utama Jakarta Air Traffic Service Center (JATSC) dengan Makassar Air Traffic Service Center (MATSC) serta antara Cabang Utama MATSC dengan Cabang Madya Denpasar.

Secara umum, optimalisasi dan peningkatan layanan navigasi di jalur penerbangan bagian selatan pulau Jawa ini merupakan salah satu upaya AirNav Indonesia untuk ikut mendukung Pemerintah dalam mendorong pusat-pusat potensi bisnis dan pengembangan ekonomi daerah yang merupakan implementasi Nawacita ketujuh Presiden Joko Widodo, yakni mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik, khususnya di wilayah bagian selatan Pulau Jawa. (son)

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button