
Produk Domestik Bruto (PDB) Ekonomi Kreatif (Ekraf) dari tahun ke tahun mengalami penongkatan yang signifikan. Bahkan tahun ini diperkirakan mencapai Rp1.211 triliun atau 9.6% Iebih tinggi dari tahun sebelumnya. "Dengan dilakukannya riset dan membahas prospek ekraf kedepan, diharapkan kontribusi PDB akan terus mengalami peningkatan di tahun-tahun mendatang," kata Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo saat membuka Creative Economy Review di Jakarta, Selasa (26/11).
Creative Economy Review menghadirkan narasumber dan peserta antara Iain Co-Founder Kebun lde dan Mbloc Space, Handoko Hendroyono; Co Founder & CEO Torch, Ben Wirawan Sudarmadji; Founder Spedagi, Singgih Susio Kartono. Dosen dan Peneliti Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI Paksi C.K. Walandouw; Dosen Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB, Leo Aldianto; Database Manager Film.or.id‚ Agus Mediam. Dekan Seni Rupa nu, lndah Tjahjawulan; Direktur Creative Center Science Techno Park – ITS. Agus Windarto; Guru Besar Arsitektur UI Yandi Andri Yatmo; Ketua Program Magister Seni Rupa FSRD ITB, Rikrik Kusmara; Kepala Priogram Studi Desain Komunikasi Visual ITB, lntan Rizky Mutiaz; Direktur Pengabdian Kepada Masyarakat UGM, lrfan O Prijambada; Kepala Pusat Kewirausahaan LPPM ISI Yogyakarta Agung Wicaksono.
Melibatkan profesional dari berbagai Iatar belakang pendidikan dan kompetensi, kegiatan ini juga diharapkan mampu memberikan pemahaman yang sama dalam mengimplementasikan arah kebijakan dan strategi pengembangan ekraf di Indonesia. baik di ranah Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Asosiasi/Komunitas, Akademisi, Pelaku Usaha dan Media.
Creative Economy Review membahas tiga topik utama, yaitu Konsep Kreativitas dan Inovasi untuk Pembangunan Ekosistem Kreatif, Strategi Peningkatan Nilai Tambah Ekonomi Kreatif, serta Riset Tematik Sektoral untuk Penciptaan Nilai Tambah Ekonomi Kreatif.
Berdasarkan hasil survei BPS yang dikutip dari Opus Creative Economy Outlook 2019, kata Angela, Produk Domestik Bruto (PDB) Ekraf selalu meningkat setiap tahunnya. Pada 2017, PDB Ekraf mencapai Rp989 triliin dan diprediksi tembus Rp1.100 triliun di tahun berikutnya.
Selain itu, kata dia, jumlah tenaga kerja sektor ekonomi kreatif yang menjadi salah satu indikator keberhasilan juga mengalami kenaikan. Pada 2016, penyerapan tenaga kerja pada bidang ekraf mencapai 16.9 juta orang atau 14.28% dari total jumlah tenaga kerja nasional menjadi 17,7 juta orang dengan laju pertumbuhan 4,55% di tahun 2017. Angka tersebut menunjukkan bahwa sifat inklusif ekraf telah mampu menarik orang dengan berbagai latar, umur dan gender.
Indikator Iain adalah peningkatan nilai ekspor ekraf nasional 2017 yang mencapai US$19,8 miliar. Adapun negara tujuan ekspor tertinggi di antaranya adalah Amerika, Swiss, Jepang, Jerman dan Singapura.
Ia mengatakan, pembangunan industri kreatif difokuskan untuk berorientasi ekspor dan subsitusi impor serta diversifikasi produk dan jasa untuk penciptaan nilai tambah.
Bekerja sama dengan institusi perguruan tinggi dan melibatkan stakeholder ekraf, Kemenpar/Barekraf melakukan riset mengenai aspek yang terkait dengan pengembangan ekonomi kreatif nasional. Riset yang dilakukan berfokus pada pengembangan produk, metode pengembangan, strategi bisnis dan pasar, serta hal-hal terkait dengan kebijakan ekonomi kreatif. "Pemetaan potensi ekonomi kreatif sangat penting untuk menyusun grand strategy guna mencapai tujuan nasional di sektor ekonomi kreatif," ungkap Angela. (son)