
PT Angkasa Pura II membentuk anak usaha PT Angkasa Pura Aviasi dalam rangka meningkatkan kapasitas dan percepatan pengembangan Bandara Kualanamu, Deli Serdang. Langkah yang dilakukan antara lain membuat kerjasama strategis dengan tiga partner, dengan harapan lahirnya Airport City Kualanamu. "Nantinya akan dibangun kapasitas logistik di area seluas dua hektar. Setelah dilakukan pengkajian maka ditargetkan tahun ini juga dilakukan ground breaking,” ujar Dirut Angkasa Pura Aviasi Haris usai penandatangana kerjasama di Tangerang, Jumat (22/3).
Penandatanganan kerja sama dilakukan Direktur Utama Angkasa Pura Aviasi Haris dengan Dirut PT HEE Logistik Indonesia Andre Paratama serta Business Development Manager PT Jingdong Indonesia Pertama (JD-ID) Indra Nugroho terkait e- commerce center di Bandara Kualanamu.
Penandatanganan kerja sama juga dilakukan dengan Dirut PT Kapital Delapan Sembilan Joko Santosa terkait dengan Purence Dew Water disaksikan Komisaris Angkasa Pura Aviasi Daan Ahmad yang merupakan Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PT Angkasa Pura II.
Haris mengatakan, kinerja perusahaan perlu dilakukan inisasi-inisiasi lewat kerjasama dengan partner strategis agar realisasi Airport City Kualanamu dapat terwujud sesuai target perusahaan. "Kerja sama bisnis ini bisa berjalan dengan baik dan bisa mendatangkan manfaat ekonomi bagi kedua belah pihak, sekaligus juga bisa mendapatkan manfaat untuk masyarakat dan bangsa secara keseluruhan," jelas Haris.
Bersama dengan GM Bandara Kualanamu yang notabene di bawah naungan induk usaha PT Angkasa Pura II, kata Haris, pihaknya akan melakukan sinergi untuk meningkatkan kapasitas dan layanan lebih baik lagi. "Kerja sama dengan perusahaan pertama dilakukan untuk peningkatan kapasitas dan diharapkan juga berdampak pada kenaikan angkutan logistik sebesar 10 persen,” ungkapnya.
Sedangkan dengan Purence Dew Water, pihaknya akan bersama-sama membangun alat serapan air embun di area bandara Kualanamu dengan teknologi mutakhir untuk air minum bagi pengguna jasa di lingkungan bandara. "Kualitas airnya yang jauh lebih baik dibanding air minum yang lainnya, karena ini telah teruji secara klinis dan sudah diakui banyak negara," katanya.
Nantinya, kata dia, selain mendapatkan pendapatan tambahan dari bisnis air minum juga sekaligus bisa menyajikan sebuah konsep eco green airport, karena di lingkungan Bandara Kualanamu secara bertahap akan mengurangi konsumsi air tanah.
Bandara Kualanamu menurutnya saat ini melayani 10,4 juta penumpang. Diprediksi akan meningkat hingga 17 juta pada tahun 2022, 30 juta penumpang di tahun 2030, dan sebenyak 42 juta pada tahun 2035. "Potensi Bandara Kualanamu sangat besar dan akan terus dikembangkan,” pungkas Haris. (son)