AP II Transformasikan Manajemen Operasi Bandara Soetta

TANGERANG (Bisnis Jakarta) – Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan jumlah penumpang pesawat mencapai lebih dari 63 juta orang per tahun merupakan bandara tersibuk di Indonesia, bahkan saat ini dikategorikan bandara diurutan ke-17 tersibuk di dunia oleh Airport Council International.

Hal tersebut terlihat dari jumlah pergerakan penumpang di Bandara Soetta pada semester satu (Januari – Juni 2018) yaitu mencapai 32.424.261 penumpang atau tumbuh sebanyak 9% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2017 yaitu 29.837.845 penumpang.

Pertumbuhan lainnya juga terlihat dari sisi pergerakan pesawat yaitu adanya kenaikan sebanyak 28.9% dimana Bandara Internasional Soekarno-Hatta telah melayani sebanyak 229.120 pergerakan pesawat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 177.686 pergerakan pesawat.

Dengan pesatnya peningkatan traffic ini berpotensi menimbulkan beberapa masalah di bandara Soekarno-Hatta yaitu rendahnya On-Time Performance penerbangan airlines, kurang efektifnya pergerakan pesawat di airside dan juga kurang optimalnya penggunaan slot penerbangan.

Melihat pertumbuhan penumpang dan pesawat tersebut, PT AP II bergegas merampungkan transisi manajemen operasi bandara dengan pendekatan teknologi yaitu menyelesaikan proyek Airport Operation Control Center (AOCC) serta melakukan peningkatan kapasitas airside dengan membangun East Cross Taxiway (ECT) dan membangun runway ketiga guna menjadikan Bandara Internasional Soekarno-Hatta sebagai Smart Airport serta meningkatkan daya saingnya diantara bandara-bandara lain di kawasan Asia Tenggara.

Vice President Corporate Communication PT AP II Yado Yarismano mengatakan, dibangunnya AOCC, ECT dan runway ketiga ini didasari dari pertumbuhan industri penerbangan yang cukup signifikan setiap tahunnya dan membuat dinamika operasional semakin beragam.

Melalui AOCC yang dapat memantau seluruh aktifitas di bandara secara real time maka kami optimistis seluruh aspek berjalan dengan lancar sesuai regulasi disertai terciptanya ketepatan waktu atau punctuality pada operasional yang berujung pada peningkatan pelayanan kepada maskapai dan juga penumpang pesawat.

Keberadaan AOCC di Bandara Soetta nantinya akan mampu meningkatkan kualitas pelayanan operasional bandara diantaranya dari sisi peningkatan On Time Performance (OTP) penerbangan airlines, pengoptimalan slot penerbangan di bandara, serta ground time yg lebih efektif dan efisien.

Disamping keberadaan AOCC, Bandara Soetta yang saat ini memiliki dua landasan pacu mampu melayani pergerakan pesawat mencapai 1.300 pergerakan per hari atau sekitar 81 pergerakan pesawat per jam dengan jumlah penumpang hampir 200.000 per hari.

Kedepannya akan dibangun East Cross Taxiway yg nantinya akan meningkatkan kapaaitas runway menjadi up to 86 pergerakan pesawat per jamnya dan juga  dengan dibangunnya landasan pacu ketiga (third runway) Bandara Soetta akan dapat melayani antara 114 hingga 120 pergerakan pesawat per jam nya sehingga mampu memberikan ruang untuk meningkatkan serta menjaga OTP seluruh maskapai yang beroperasi di bandara ini. (son)

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button