
Menjelang ditutupnya pendaftaran calon Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo menyatakan mundur dari pencalonannya sebagai calon ketua umum Partai Golkar. Mundur Bamsoet membuat langkah calon petahana Airlangga Hartarto semakin mulus menuju kursi Golkar 1.
Pernyataan mundur disampaikan Bamsoet usai bertemu dengan Ketua Umum Golkar yang juga calon petahana Airlangga Hartarto, Politikus Senior Golkar Luhut Binsar Pandjaitan dan Aburizal Bakrie. "Dengan semangat rekonsiliasi yang telah disepakati bersama maka demikian, menjaga keutuhan partai Golkar, maka saya sore ini menyatakan tidak meneruskan pencalonan saya sebagai ketua partai Golkar 2019-2024, ujar Bamsoet kepada wartawan usai pertemuan di Kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Selasa (3/12).
Keputusan mundur Bamsoet dalam Musyawarah Nasional (Munas) X Partai Golkar beberapa jam sebelum dibuka Presiden Joko Widodo itu dinilai telah membuat ketegangan dan situasi yang mulai memanas di Munas menjadi reda.
Pasalnya, dari delapan kandidat yang menyatakan diri akan mencalonkan diri sebagai Ketua umum, hanya Bamsoet yang dinilai sebagai yang kuat menghadapi Airlangga Hartarto selaku calon petahana ketua umum.
Bamsoet sebelumnya telah mendaftarkan diri sebagai calon ketum Golkar bersama delapan orang lainnya.
Selain Bambang Soesatyo, delapan nama calon lainnya yang telah mendaftar yakni, Airlangga Hartanto, Ridwan Hisjam, Ali Yahya, Achmad Annama, Indra Bambang Utoyo, Agun Gunandjar Sudarsa, Derek Lopatty, dan Aris Mandji. Bamsoet disebut sebagai calon kuat bersama Airlangga Hartarto.
Menurut Bamsoet, keputusan pengunduran diri itu diambil setelah dia berdiskusi dengan tokoh-tokoh senior Golkar, seperti Luhut Pandjaitan, Aburizal Bakrie, dan Agung Laksono. "Situasi nasional politik yang konsudif guna menjaga harapan, (harus) kita perjuangkan," alasannya.
Bamsoet juga membantah bila pengunduran dirinya karena intervensi Presiden Joko Widodo. "Ini cara Golkar selesaikan masalah. Kami yang muda patuh. Ini cara kami Partai Golkar selesaikan persoalan," sebutnya.)
Usai pengunduran dirinya, Bamsoet berharap Golkar semakin solid. "Semangat rekonsiliasi yang telah kita sepakati bersana kedua tim . Nanti enggak ada lagi pro Bamsoet dan pro AH (Airlangga Hartarto). Adanya pro Golkar dan pro Indonesia Maju," katanya.
Ia juga berharap agar kader partai Golkar tetap kompak terutama untuk menghadapi Pemilu 2024. "Saya imbau kepada para pendukung saya yang selama ini bekerja keras untuk kembali merajut dengan kader-kader Golkar yang ada, yang ada hanya satu Partai Golkar," katanya. (har)