
Danjen Kopassus Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa menekankan pentingnya masyarakat khususnya umat Hindu membangun komunikasi konstruktif, salah satunya melalui kegiatan simakrama (silaturahmi) seperti kegiatan bakti sosial. "Mari kita membangun komunikasi konstruktif, dengan kegiatan silaturahmi agar menghadirkan pikiran kedamaian. Dengan demikian, permasalahan bangsa bisa diselesaikan. Tidak saling membenci, memfitnah dan menjatuhkan," kata Cantiasa disela-sela bakti sosial dalam rangka Perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1941 di Jakarta, Sabtu (9/2).
Ratusan umat Hindu di wilayah Jakarta dan sekitarnya menggelar kegiatan bakti sosial (baksos) donor darah, penyuluhan kesehatan mata dan glaukoma. Kegiatan baksos diadakan di dua tempat yaitu Pura Aditya Jaya Rawamangun dan Pura Mustika Dharma Kompleks Militer Kopassus Cijantung. Kegiatan baksos di Cijantung, juga dihadiri Ketua Panitia Perayaan Nyepi Nasional I Wayan Gigin Samudera.
Selain itu, Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat Wisnu Bawa Tenaya, mantan Ketua PHDI Pusat Sang Nyoman Suwisma, Penasihat PHDI Untung Yoga Ana, sejumlah pengurus PHDI Pusat dan daerah, serta umat Hindu di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Cantiasa mengatakan, untuk merawat bangsa yang besar seperti Indonesia maka komunikasi kontruktif harus terus dibangun melalui masimakrama. Baksos, menurutnya, merupakan salah satu cara berkomunikasi tersebut, karena melalui donor darah menjadi wujud dari kepedulian antar sesama.
Ia juga menyambut baik Perayaan Nyepi Nasional yang tahun ini dipusatkan di Bali. Apabila dikaitkan dengan pariwisata maka ia meyakini pilihan Bali sebagai tuan rumah Perayaan Nyepi Nasional tepat karena akan meningkatkan pariwisata. "Tentu akan berpengaruh pada pariwisata Bali. Dengan adanya kegiataan Perayaan Nyepi yang akan menghadirkan banyak undangan kalau tidak salah mencapai 10 ribu undangan, tentu akan mendatangkan devisa atau PAD Bali," tegasnya.
Ketua Umum PHDI Wisnu Bawa Tenaya menambakan, kegiatan baksos ini merupakan rangakaian kegiatan keagamaan Perayaan Nasional Nyepi yang akan dipusatkan di Art Center, Bali, 5 April 2019 mendatang.
Wisnu Bawa mengatakan pada perayaan ini, disepakati mengambil tema 'Melalui Catur Brata Penyepian, Kita Sukseskan Pemilu 2019'. Tema yang diambil itu sejalan dengan tahun pemilu yang telah diagendakan akan dihelat pada 17 April 2019.
Sebagai umat yang taat, Wisnu Bawa mengatakan sudah sepatutnya untuk mengaplikasikan dharma negara dan dharma agama. Dharma negara tentang Pancasilanya supaya betul-betul hidup rukun. Dengan kata kunci yaitu bersatu. Dengan bersatu maka akan teguh, sebaliknya kalau bercerai maka akan runtuh.
Selain itu, juga harus memiliki jati diri, punya karakter sehingga masing-masing satu dengan yang lainnya bisa saling menghormati, saling menjaga ke-Indonesiaan.
Taat aturan negara dan aturan agama, menurut Wisnu Bawa juga bisa dilakukan di mana saja, bukan hanya di rumah suci atau Pura, tetapi juga di Puri atau rumah masing-masing. "Juga tidak lupa simakramanya atau bahasanya silaturahmi. Dengan kita sering-sering ketemu, dengan cara-cara seperti ini bisa saling tatap muka. Satu pikiran, satu hati, satu jiwa, satu bangsa, satu tanah air. Semoga damai negeri kita," tegas Wisnu Bawa yang juga mantan Danjen Kopassus dan Pengdam Udayana ini. (har)