TANGSEL (Bisnis Jakarta) – Dari 200 bank sampah yang ada di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), hanya lima puluh persen yang aktif dan memberikan laporan kepada pemerintah setempat. Untuk itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tangsel menghimbau agar bank sampah lebih aktif berpartisipasi dalam menanggulangi permasalahan sampah di kota tersebut. “Dari 200 hanya 50 persen yang aktif dan memberikan laporan,” ungkap Kabid Persampahan DLH Yepi Suherman.
Lebih lanjut Yepi mengatakan, Bank Sampah tercatat telah memiliki aset tabungan sampah dengan nominal mencapai Rp 1,7 milyar dari 100 Bank Sampah selama kurun waktu 4 tahun sejak didirikan.
Sementara itu agar mampu meraih adipura, Bank Sampah dan TPST yang ada harus melakukan pemilahan sampah secara tepat. Sehingga, sampah-sampah yang nantinya di buang ke TPA Cipeucang hanya sampah yang tidak bisa dimanfaatkan kembali. “Jadi yang dibuang ke TPA hanya residunya saja. Yang bisa dimanfaatkan dan bernilai ekonomi dikelola di TPST atau Bank Sampah,” imbuhnya.
Sementara itu, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany menargetkan Kota Tangsel meraih Adipura pada tahun 2018. Agar tercapai, Dinas Lingkungan Hidup diminta mengoptimalkan peran Bank Sampah di seluruh wilayah Tangsel. “Tahun ini kita belum berhasil meraih adipura, piagam pun kita belum dapat. Kita ingin Bank Sampah membantu pemkot meraih Adipura tahun 2018,” tegasnya. (nov)