Beasiswa Putra Putri Pengemudi dan Karyawan, Bluebird Alokasikan Rp 4,5 Miliar

DEPOK (Bisnisjakarta)-
PT Bluebird berkomitmen mendukung keberlangsungan pendidikan bagi putra putri pengemudi dan karyawan Bluebird dengan memberikan beasiswa mulai dari SLTP hingga Perguruan Tinggi. "Tahun ini Bluebird alokasikan dana untuk beasiswa sebesar Rp 4,5 miliar untuk penerima beasiswa sebanyak 4.000 orang," kata Dirut PT Bluebird Noni Purnomo usai penyerahan beasiswa kepada 1.800 pelajar dan mahasiswa di Balai Prawiro Purnomo Kampus UI Depok, Sabtu (23/11).

Penyerahan beasiswa dihadiri keluarga penerima, jajaran manajemen Bluebird serta pasangan penggagas beasiswa Hj. Endang dan H. Purnomo yang juga memberikan award terhadap putra putri pengemudi dan karyawan Bluebird yang telah menyelesaikan pendidikan di Perguruan Tinggi.

Noni mengatakan, program perusahaan sekarang tidak hanya menyasar putra putri pengemudi atau karyawan Bluebird yang berprestasi, tetapi juga mereka yang bertekad untuk terus melanjutkan pendidikannya tetapi terbatas secara finansial. "Jadi merka yang benar-benar bertekad ingin merubah nasib dia dan keluarganya, mereka akan mendapatkan beasiswa dari Bluebird," ungkap Noni.

Dasar pemikirannya, kata Noni,  bahwa anak-anak yang berprestasi selama ini sudah banyak yang mendapat tawaran beasiswa baik dari pemerintah maupun dari berbagai lembaga, sehingga yang kurang beruntung ini tetapi memiliki tekad untuk berkembang tentu akan dibantu.

Noni menjamin, meski mereka penerima beasiswa Bluebird, dan setalah pendidikan mereka tidak terikat untuk bekerja di Bluebird, tetapi mereka hanya diwajibkan memerikan motivasi kepada adik-adik mereka untuk meraih prestasi. Namun demikian jika merka berniat untuk mengabdi di Bluebird, tentu  mereka akan mendapatkan prioritas untuk bekerja di perusahaan.

Dalam kesempatan tersebut, Noni mengungkapkan latar belakang lahirnya program Bluebird Peduli yang salah satunya adalah beasiswa. Bluebird peduli dimulai tahun 1998 ketika krisis ekonomi dan politik melanda bangsa Indonesia, dan Bluebird melihat bahwa pemerintah menghadapi kendala dalam penyelenggaraan pendidikan, sehingga banyak orang tua termasuk para pengemudi dan karyawan Bluebird tidak lagi memprioritaskan pendidikan bagi anak-anak mereka.

Melihat fenomena itulah Bluebird berinisiatif memberikan beasiswa bidang pendidikan kepada putra dan putri pengemudi dan karyawan Bluebird. "Inspirasinya pesan kakek dan nenek saya bahwa pendidikan adalah masa depan bangsa," kata Noni.

Ia mengatakan, pada awal program beasiswa dijalankan dilakukan secara selektif dan hanya diberikan kepada sekitar 100 putra putri pengemudi dan karyawan Bluebird. Tetapi tahun ini diperluas jangkauannya yang awalnya hanya untuk program sarjana atau diploma dan pelajar setingkat SLTA, tetapi sekarang sudah menjangkau pelajar SLTP meski bersifat selektif dan hanya mereka yang berprestasi secara akademik saja.

Ia menyadari saat ini kondisi perusahaan tidak seperti dulu lagi serta banyak tantangan-tantangan yang dihadapi, tetapi perlu diketahui bersama bahwa pada saat menghadapi tantangan, yang namanya keluarga itu perlu saling membantu. "Jadi sekarang kita pikir bagaimana caranya memperluas jangkauan penerima serta menambah nominal beasiswa, sehingga benar-benar bermanfaat bagi kelangsungan pendidikan mereka," papar Noni.

Bluebird Peduli

Bluebird Peduli tidak hanya menyasar bidang pendidikan, tetapi juga berkembang dalam berbagai bidang seperti lingkungan hidup dan pemberdayaan perempuan yang bertajuk Kartini Bluebird.

Ini dilakukan, jelas Noni, mengingat banyak kaum perempuan atau istri pengemudi dan karyawan Bluebird memanfaatkan minimnya kondisi ekonomi keluarga dengan bekerja di luar rumah, dan Bluebird memberikan kesempatan kepada kaum perempuan untuk belerja di perusahaan seperti menjadi pengemudi, montir.

Tapi Bluebird juga memberikan kesempatan kepada istri-istri pengemudi atau karyawan Blubird untuk bekerja di rumah dengan cara memberikan berbagai pelatihan seperti menjahit, memasak atau membuat kue. Untuk itu, Bluebird sudah berkolaborasi dengan perusahaan e-commerce agar para istri pengemudi dan karyawan Bluebird bisa menjual produknya secara online.

Pada dasarnya, kata Noni, Bluebird itu adalah burung pembawa kebahagiaan dan kebahagiaan itu dimanifestasikan ketika kita mampu memberikan yang lain, dan ini merupakan bentuk syukur agar nantinya terus bisa berbagi.

Sementara salah seorang penerima beasiswa Muhammad Tio Faizin (21) yang merupakan lulusan program studi Meteorologi yang berada di bawah Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB meraih Cumlaude dengan IPK 3,76 pada wisuda pertama Tahun Akademik 2019/2020 mengaku banyak terbantu dari uang beasiswa yang diterima dari Bluebird.

Putra pertama dari pasangan Adi Gunawan dan Iswati ini bisa dibilang perjalanan pendidikannya selalu mendapatkan beasiswa. Tio panggilannya mengaku, menerima beasiswa sejak SMA dan kemudian lolos menjadi mahasiswa ITB melalui jalur bidik misi.

Tio mengucapkan terima kasih atas beasiswa yang diterima selama ini, dan selanjutnya akan mencari kerja untuk jangka waktu sekitar dua tahun untuk mencari pengalaman, sebelum melanjutkan pendidikan jenjang S2 di Jepang. (son)

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button