Manado, 7/3 (Bisnis Jakarta) – Bank Indonesia (BI) mengajak mahasiswa di Kota Manado untuk menggunakan pembayaran nontunai karena bisa menekan pungutan liar saat bertransaksi.
“Kami melakukan ini, sehingga sejak masih mahasiswa telah teredukasi dengan baik, akan program gerakan nasional nontunai,” kata Kepala BI Perwakilan Sulut Soekowardojo di Manado, Rabu.
Soekowardojo mengatakan program gerakan nasional nontunai (GNNT) ini akan terus disosialisasikan ke semua kalangan masyarakat.
“Baik pemerintahan maupun masyarakat umum, karena mampu menekan pungutan liar yang sering terjadi,” katanya.
Apalagi, katanya, saat ini program GNNT sudah banyak yang mendukungnya baik perbankan, industri retail, toko, parkiran dan sebagainya.
GNNT ditujukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan instrumen nontunai, sehingga berangsur-angsur terbentuk suatu komunitas atau masyarakat yang lebih menggunakan instrumen nontunai khususnya dalam melakukan transaksi atas kegiatan ekonominya.
Sebagai bentuk komitmen atas perluasan penggunaan instrumen nontunai, BI akan menjadikan GNNT sebagai gerakan tahunan yang didukung dengan berbagai kegiatan untuk mendorong meningkatkan pemahaman masyarakat akan penggunaan instrumen nontunai dalam melakukan transaksi pembayaran.
Dia menjelaskan ke depan, dalam rangka mewujudkan sistem pembayaran yang efisien, aman dan andal dengan tetap menjunjung tinggi aspek perlindungan konsumen, memperhatikan perluasan akses dan kepentingan nasional, Bank Indonesia akan meningkatkan elektronifikasi transaksi pembayaran dan peningkatan infrastruktur sistem pembayaran.
Dalam kerangka itu, Bank Indonesia akan menyusun sentralisasi pembayaran utility bills dan mendorong penggunaan transaksi pembayaran Pemerintah secara elektronik dengan lebih aktif dan terkoordinasi.(ant)