Bima Arya, Sebut Tujuh Sekolah di Bogor Bermasalah

BOGOR (Bisnis Jakarta) – Paska terbongkarnya kasus duel maut ala Gladiator yang menewaskan Hilarius Cristian Raharja, pelajar SMK Budi Mulya, Walikota Bogor, Bima Arya, didampingi Kepala Dinas Pendidikan, Fahrudin, mengunjungi SMK Budi Mulya dan SMAN7 Kota Bogor.

“Langkah ini kami lakukan sebagai upaya prefentiv dalam mencegah, sekaligus meberikan motivasi kepada anak-anak ini agar kasus-kasus kekerasan di lingkungan pelajar di Bogor tidak terulangnya dikemudian hari,” kata Walikota Bogor, Bima Arya, di hadapan ratusan pelajar dan guru, di SMAN 7, Kota Bogor Senin, (25/09).

Orang Nomor 1 di Kota Bogor itu mengaku, Pemkot Bogor sepenuhnya menyerahkan kasus tersebut kepada aparat penegak hukum untuk memproses dengan seadil-adilnya, baik kepada para pelaku maupun keluarga korban.

“Kita tidak akan ikut campur soal kasusnya. Biar itu menjadi tugas polisi dan aparat penegak hukum lainnya yang memproses dengan seadil-adilnya. Kita dalam hal ini hanya berkewajiban melakukan pembinaan dan pencegahan agar kasus tersebut tidak terulang,” tegas Bima.

Saat ditanya soal sanksi kepada pihak sekolah atau guru yang dinilai telah lalai dalam membina dan mengawasi anak didiknya, Bima Arya, juga menegaskan hal itu merupakan kewenagan pihak Provinsi Jawa Barat. “Ingat, ini kasus di tingkat pelajar SMA/SMK. Jadi itu bukan menjadi kewenangan kami untuk menjatuhkan sanksi kepada pihak sekolah atau guru.  Lah…, aturannya memang demikian,” jelasnya.

Di bagian lain, politisi muda dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga menyampaikan, terkait kasus-kasus kenakalan pelajar yang kerap terjadi di kotanya, saat ini Dinas Pendidikan Kota Bogor telah memiliki data ada sekolah-sekolah bermasalah yang terus dilakukan pengawasan ekstra. “Data pastinya itu ada 5 sampai 7 sekolah yang masuk dalam daftar merah sekolah bermasalah di Kota Bogor ini,” ungkap Bima Arya.

Untuk itu, dirinya selaku Walikota Bogor telah memerintahkan kepada kepala dinas pendidikan, satgas pelajar dan lembaga terkait lain agar terus melakukan pengawasan dan pembinaan ekstra terhadap sekolah sekolah bermasalah. “Sekolah yang lain juga harus diawasi dan monitor,” ujar Bima Arya. (bas)

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button