PT Bank Bukopin meminta PT Bank Negara Indonesia Persero (BNI) untuk memberikan asistensi teknis dalam pengelolaan treasuri di tengah sulitnya kondisi ekonomi saat ini karena pandemi COVID-19. Dengan asistensi ini, Bank Bukopin berharap dapat lebih efektif dan optimal dalam pengelolaan likuiditas.
Direktur Operasi & TI Bank Bukopin Adhi Brahmantya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (9/6) mengatakan sebagai salah satu bank milik negara, BNI telah memiliki pengalaman dan kemampuan yang mumpuni, serta telah terbukti berhasil mengatasi berbagai tekanan ekonomi.
Hal ini diyakini akan dapat meningkatkan kemampuan Bank Bukopin dalam menghadapi situasi dan tekanan ekonomi yang terjadi akhir-akhir ini.
Langkah strategis tersebut diharapkan dapat mendukung Bank Bukopin dalam mengelola fungsi pengelolaan treasuri dan pengembangan bisnis ke depannya. “Dengan dukungan bank plat merah ini, kami harapkan nasabah tetap dapat mempercayakan berbagai kebutuhan layanan jasa keuangannya pada Bukopin,” kata Adhi.
Dia menjelaskan kerja sama asistensi teknis (technical assistance) di bidang pengelolaan treasuri (treasury management) berupa antara lain pelatihan sumber daya manusia (SDM), penyusunan kebijakan perusahaan, konsultansi, dan advisory.
Langkah ini diharapkan menjadi langkah positif dalam mengembangkan bisnis Bank Bukopin. Berdasarkan laporan keuangan audit tahun 2019, Bukopin membukukan aset senilai Rp100,3 triliun serta pertumbuhan laba sebesar 14 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Hal ini didukung pula dengan pencapaian kinerja dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh enam persen dan Kredit Yang Diberikan (KYD) yang tumbuh sebesar 4,67 persen. Di antara komposisi pemegang saham Bank Bukopin, masih terdapat kepemilikan Republik Indonesia sebesar 8,9 persen. (son)