
Demi memudahkan pengguna jasa pelabuhan dalam bertransaksi, BNI dan Indonesia Port Corporation (IPC) bekerja sama dalam memperkenalkan program Port Service Financing (PSF) yaitu pemberian fasilitas pembiayaan atas jasa layanan kepelabuhanan. PSF ini bertujuan untuk menjamin kepastian pelayanan jasa kepelabuhanan ditunjang dengan pembayaran yang mudah.
Peluncuran IPC Smart Card ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Adi Sulistyowati dan Direktur Operasi & Sistem Informasi IPC Prasetyadi di Jakarta, Rabu (8/8). Penandatanganan disaksikan Dirut IPC Elvyn G Masassya serta jajaran direksi IPC. Penyaluran SCF tersebut juga ditandai dengan penandatanganan piagam oleh Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan BNI Catur Budi Harto dan perwakilan dari pengguna layanan IPC.
Adi Sulistyowati mengatakan, program PSF ini merupakan bagian dari komitmen BNI untuk menyalurkan kredit Supply Chain Financing (SCF) dengan total plafon sekitar Rp500 miliar. Sebagai tahap awal program PSF ini, BNI telah menyiapkan Rp 20 miliar yang dikhususkan pada dua layanan yaitu layanan jasa kapal dan jasa barang, Dengan demikian, sasaran perdana program PSFadalah Perusahaan Keagenan Kapal dan Perusahaan Bongkar Muat (PBM). Kedepan, diharapkan program tersebut tersedia untuk seluruh jenis pelayanan jasa kepelabuhanan.
Sementara Elvyn mengatakan, kerjasama ini merupakan bagian dari upaya korporasi untuk memberikan kemudahan bagi seluruh pelanggan pelabuhan. Dengan adanya program baru tersebut, Elvyn berharap dapat meningkatkan pelayanan, kenyamanan dan efisiensi bagi para pelanggan.”Program ini merupakan bentuk nyata dari upaya manajemen untuk menjadikan IPC sebagai perusahaan yang berkelas dunia dan berbasis digital,” tutup Elvyn. (son)