
DEPOK (Bisnis Jakarta) – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Hardiono mengklaim Aplikasi dan pengembangan permainan atau games sebagai subsektor ekonomi kreatif unggulan di Kota Depok saat ini. Hal itu ditetapkan setelah dilakukan uji petik yang dilakukan Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) melalui program Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I), atas enam subsektor ekonomi kreatif unggulan diantaranya kuliner, fashion, aplikasi dan games, seni pertunjukan, seni rupa, kerajinan. Hasilnya kedua subsektor tersebut memiliki omset dan serapan tenaga kerja terbesar.
“Penetapan tersebut dilakukan berdasarkan hasil uji petik terhadap enam subsektor unggulan yang dilakukan,” katanya di Balai Kota Depok.
Menurutnya untuk mengembangkan subsektor unggulan dipastikan butuh dukungan dan partisipasi berbagai sektor. Diantaranya akademisi, pebisnis, dan komunitas. Untuk itu, perlu juga penganggaran dinas terkait sebagai pendukung pengembangan subsektor tersebut hingga dikenal secara nasional dan bahkan Internasional.
“Semoga dengan subsektor yang diunggulkan dapat mengangkat subsektor lainnya yang menjadi unggulan di Kota Depok.” Jelasnya.
Sementara itu, Direktur Fasilitasi Infrastruktur Fisik Bekraf, Shelliane Halia Ishak menuturkan, pihaknya melakukan uji petik selama dua hari di Kota Depok yaitu sejak tanggal 27-28 Agustus 2018. Adapun, kegiatan uji petik dilakukan dengan cara verifikasi lapangan, mengunjungi beberapa pelaku kreatif yang bergerak di enam subsektor ekonomi kreatif unggulan tersebut.
“Setelah uji petik, subsektor yang ditetapkan aplikasi dan games memiliki omzet yang sangat besar yakni Rp100 miliar tiap tahun, dan mampu menyerap 500 tenaga kerja,”jelasnya. (jif)