HeadlineKesehatan

Deteksi Dini Kanker Payudara Sangat Penting

Deteksi dini merupakan hal yang penting untuk menemukan kanker payudara ketika masih di stadium awal dan menentukan pengobatan yang tepat pada pasien.

BISNISJAKARTA.co.id – Deteksi dini merupakan hal yang penting untuk menemukan kanker payudara ketika masih di stadium awal dan menentukan pengobatan yang tepat pada pasien. Deteksi dini kanker payudara saat ini termasuk dalam Strategi Nasional Penanggulangan Kanker Payudara Indonesia dari Kementerian Kesehatan RI yang mencakup 3 pilar yakni promosi kesehatan, deteksi dini dan tatalaksana kasus.

Secara rinci ketiga pilar tersebut menargetkan 80% perempuan usia 30-50 tahun dideteksi dini kanker payudara, 40% kasus didiagnosis pada stage 1 dan 2 dan 90 hari untuk mendapatkan pengobatan. Berdasarkan hal tersebut, untuk pertama kalinya Indonesia mengadakan Indonesia International Cancer Conference 2024 di Bali. Acara ini didukung oleh asosiasi internasional dan nasional dari lintas spesialis serta dihadiri oleh ribuan dokter dari berbagai negara.

Data Globocan tahun 2022 menemukan fakta bahwa jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 66.271 atau 16,2% dari total kasus kanker baru. Sementara itu, untuk jumlah kematiannya mencapai lebih dari 22.598 kasus. Namun, berdasarkan studi, hanya 5% perempuan Indonesia yang mengetahui mengenai pemeriksaan dini kanker payudara, seperti dengan metode ultrasonografi dan mamografi. Bahkan menurut ACS Journal, diperkirakan 25% perempuan yang membutuhkan pemeriksaan (berusia 40 tahun ke atas) belum melakukannya dalam 2 tahun terakhir, dan hampir 40% perempuan dengan penghasilan rendah belum pernah melakukan mammogram sama sekali.

Ketua Scientific IICC dan Dokter Spesialis Onkologi Radiasi, Prof. Dr. dr. Soehartati A. Gondhowiardjo, Sp.Onk.Rad (K) menyatakan, “Kebanyakan pasien kanker yang diterapi sudah dalam stadium lanjut. Deteksi dini akan meningkatkan keberhasilan penanganan kanker payudara secara signifikan sebanyak 43%, jika pasien rutin melakukan deteksi dan menghindari faktor risiko penyebab kanker. Sesuai pilar transformasi kesehatan dalam SDM kesehatan, tenaga kesehatan juga perlu meningkatkan pengetahuan dan keahlian dalam melakukan deteksi dini maupun penanganan pasien kanker payudara, termasuk didalamnya, pengoperasian teknologi yang digunakan. Dengan bekal transfer of knowledge dan adaptasi terhadap teknologi terbaru sangatlah penting, saya optimis Indonesia bisa menurunkan angka kejadian kanker payudara.”

Saat ini, Kementerian Kesehatan RI telah mengenalkan deteksi dini kanker payudara seperti Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dan Pemeriksaan Payudara secara Klinis yang dilakukan oleh tenaga kesehatan (SADANIS). Selain itu, deteksi dini kanker payudara juga dapat dilakukan dengan metode mamografi, dimana melalui citra ultrasonografi dan mamografi, dokter bisa melihat jaringan yang tampak berbeda dari struktur sel normal.

Prof. Soehartati melanjutkan, “IICC 2024 merupakan platform bagi para ahli di tingkat internasional dan nasional, komunitas internasional, para pengambil keputusan, ahli teknologi, pelaku industri kesehatan, dokter, dan pemangku kepentingan lainnya untuk berinteraksi, berdiskusi, dan memberikan solusi terbaik dan akses yang cepat terhadap produk kesehatan berkualitas tinggi yang mendukung pengobatan kanker. Kemajuan teknologi dalam deteksi dini, merupakan salah satu topik yang akan dibahas. Saya berharap, para partisipan dapat bersama-sama mendukung turunnya angka kematian yang disebabkan oleh kanker payudara.”

Acara penting ini mencakup berbagai topik. Mulai dari perkembangan terbaru dalam penelitian medis dan metode pengobatan inovatif hingga strategi perawatan pasien yang komprehensif dan juga mendukung transformasi layanan kesehatan. Berbagai seminar, simposium dan workshop dapat diikuti oleh para peserta. Salah satunya, Breast Screening Workshop untuk para dokter dan Breast screening secara gratis untuk seluruh peserta yang difasilitasi oleh GE Healthcare.

Dokter Spesialis Radiologi Konsultan Payudara dan Reproduksi Perempuan, RS Kanker Dharmais, dr Kardinah, SpRad PRP(K) mengatakan, “Deteksi dini sangat penting, sebab apabila kanker payudara dapat dideteksi pada stadium dini dan diterapi secara tepat maka tingkat kesembuhan cukup tinggi (80-90%). Menurut American Cancer Society, SADARI sebaiknya dilakukan setiap kali selesai menstruasi (hari ke-10) dan dapat dilakukan setiap bulan sejak usia 20 tahun. Sedangkan pemeriksaan dengan USG dan mammografi dapat dilakukan setiap satu – dua tahun sekali pada perempuan mulai usia 40 tahun. Oleh karena itu, bagi perempuan Indonesia jangan lewatkan deteksi dini dengan SADARI, SADANIS di fasilitas kesehatan terdekat. Ikuti rekomendasi dokter untuk melakukan Mammografi bagi Anda yang berusia diatas 40 tahun.”

Pada acara tersebut, dr Kardinah, SpRad, PRP(K) juga akan mensosialiasasikan Guideline Mamografi, yaitu panduan bagi para dokter radiologi untuk menggunakan mamografi. Sosialisasi ini untuk mendukung upaya Kementerian Kesehatan RI yang akan membagikan lebih dari 300 alat mamografi ke rumah sakit di Indonesia, sehingga kemampuan para dokter radiologi dalam menggunakan dan membaca hasil radiologi perlu disiapkan.

GE HealthCare, perusahaan internasional terkemuka di bidang teknologi medis, diagnostik farmasi, dan solusi digital, yang turut berkontribusi dalam acara IICC 2024, berkomitmen mendukung transformasi kesehatan Kementerian Kesehatan RI khususnya pilar 3, transformasi sistem ketahanan kesehatan, dan pilar 5, transformasi SDM kesehatan. Upaya ini juga mendukung salah satu pilar Sustainable Development Goals (SDG).

Ultrasound General Manager, GE HealthCare ASEAN Korea ANZ, Matt Jones, dalam sambutannya menyampaikan, “Di IICC 2024, GE HealthCare menggelar Breast Screening workshop pada tanggal 4 – 5 Oktober 2024. Selain itu, aktivitas dari GE HealthCare lainnya adalah deteksi dini kanker payudara yang menargetkan peserta dan panitia acara. Ajakan melakukan deteksi dini juga kami lakukan secara global melalui kampanye “Don’t Skip”, yaitu suatu kampanye edukatif yang mengajak perempuan untuk tidak melewatkan deteksi dini kanker payudara. Upaya ini menunjukkan komitmen kami yang semakin kuat dalam mendukung Sustainable Development Goals nomor 3, Kehidupan Sehat dan Sejahtera.”

“Mengajak perempuan untuk melakukan deteksi dini, salah satunya di acara IICC 2024 ini, juga merupakan salah satu upaya kami memberikan pengalaman ultrasonografi yang jauh lebih baik (mengurangi kecemasan dan ketakutan) dan juga memastikan setiap perempuan tidak melewatkan deteksi dini. Hal ini juga selaras dengan semangat Pink October yang dirayakan setiap tahunnya sebagai bulan kesadaran kanker payudara. Kami berharap semakin banyak perempuan yang melakukan deteksi dini dan secara bersama-sama dapat mendukung upaya Kementerian Kesehatan RI dalam menurunkan angka kejadian kanker payudara di Indonesia,” tutup Matt Jones.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button