
Para pengemudi bus pariwisata kini boleh bersenang hati. Pasalnya, pengelola tempat wisata kini mulai menyediakan tempat beristirahat bagi para pengemudi bus pariwisata yang dibangun sejak diimbau oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Budi Setiyadi beberapa waktu silam. Salah satu lokasi yang sudah menginisiasi adanya tempat istirahat tersebut adalah di Ancol.
Saat mengunjungi tempat beristirahat pengemudi bus tersebut di salah satu kantong parkir di Ancol bersama dengan Risal Wasal Direktur Pembinaan Keselamatan dan Ahmad Yani Direktur Angkutan dan Multimoda, Dirjen bertekad ingin membangun iklim pariwisata yang lebih berkeselamatan lagi dan semua itu butuh kerjasama. Ia mengaku, perlu dukungan dari pariwisata minimal seperti Ancol ini yang menyiapkan sarana istirahat bagi pengemudi.
Saat meninjau lokasi, Dirjen Budi menemukan beberapa pengemudi sedang tertidur lelap di ruangan yang mampu memuat 26 orang tersebut. Dengan fasilitas kasur dan kipas angin, pengemudi dapat beristirahat sejenak tatkala menunggu penumpangnya berwisata.
Dalam tinjauan ini Dirjen Budi juga sekaligus memberikan pengarahan dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Keselamatan Angkutan Pariwisata Tahun 2018. "Saya sekaligus memberikan pembekalan pada semua stakeholder yang ada di bidang pariwisata mulai dari operator bus, pengelola tempat wisata, dan juga biro perjalanan,” jelas Dirjen Budi.
Dengan adanya tempat istirahat ini, Dirjen Budi ingin menyampaikan pesan bahwa hal ini merupakan penghargaan yang baik bagi para pengemudi bus khususnya angkutan pariwisata. Oleh karenanya diharapkan jika seluruh tempat wisata telah menyediakan tempat istirahat, maka pengemudi dapat menyimpan energinya dan kembali mengantarkan penumpang dengan kondisi yang sudah bugar kembali begitu beristirahat. “Ini adalah investasi karena para pengemudi ini akan menyelamatkan beberapa nyawa penumpang dan dapat kembali ke tempat asal dengan selamat,” kata Dirjen Budi.
Ketua Perkumpulan Transport Pariwisata Indonesia, Yohannes, mengatakan, pihaknya juga mendukung program ini. Dari perkumpulan yang diketuainya tersebut beranggotakan 35 PO yang terdiri dari 900 kendaraan. “Seperti kata Pak Dirjen kami juga sedang melakukan beberapa hal seperti pendidikan bagi supir bus pariwisata. Kami masih banyak kekurangan, setelah pertemuan semacam ini kami bisa perbaiki lagi,” kata Yohanes.
Yohanes mengungkapkan bahwa idealnya tiap perjalanan haruslah memiliki asisten dan juga pengemudi cadangan, terlabih jika perjalanan malam pihaknya tidak pernah mengizinkan jika hanya membawa 1 orang pengemudi dengan pertimbangan keselamatan.
Sementara itu salah seorang pengemudi yang telah menggunakan tempat beristirahat di Ancol tersebut, Asep, mengucapkan bahwa ia merasa nyaman dengan disediakannya tempat istirahat khusus pengemudi ini. “Saya merasa enak, nyaman bisa istirahat, daripada di kolong-kolong (bus). Belum pernah ada lagi tempat istirahat yang ada. Kalau kami butuhnya tempat istirahat seperti ini, lumayan bisa istirahat. Lebih enak tidur di sini, dingin, daripada di bus,” tutup Asep, pengemudi bus pariwisata asal Bandung. (son)