
Dua lukisan karya dua anak Indonesia yaitu Sherly Vermont Kwerni (12) dan Farhan Wibisono (14) berhasil menyisihkan 12.563 lukisan karya remaja dari 44 negara dalam Lomba Melukis Lingkungan lnternasional Kao di Jepang. Sebelumnya, lomba juga digelar dalam rangka memperkenalkan Program Remaja KAO bekerja sama dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB). "Tahun ini merupakan salah satu tahun terbaik dalam pelaksanaan Lomba Melukis Lingkungan Kao. Kami menerima 4.379 lukisan dari seluruh Indonesia," kata Senior Manager Corporate Communications and Head Committee Painting Contest Kao Indonesia Johny Lay di Jakarta, Sabtu (23/2).
Usai penyerahan apresiasi kepada pemenang, Johny mengatakan, kedua remaja ini selanjutnya akan mewakili Indonesia dalam lomba seryoa di Jepang. Melihat antusiasme peserta, Johny mengaku sangat mengembirakan, karena mereka seolah mewakili tingginya harapan anak bangsa untuk kelestarian bumi yang dapat diwujudkan ke dalam tindakan nyata sehari-hari.
Lomba Melukis Lingkungan Kao untuk anak-anak ini merupakan bagian dari komitmen Kao untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih. Tema yang diusung adalah Eco Together. Para peserta diajak untuk mengungkapkan berbagai cara yang dapat dilakukan dalam aktivitas sehari-hari untuk menjaga lingkungan. Para peserta juga diajak untuk menorehkan ide ke dalam lukisan yang mereka buat. Peserta bebas menggunakan berbagai material dalam lukisannya.
Lewat kontes ini, anak-anak diajak untuk aktif menjadi agen perubahan yang mampu mendorong teman-teman, keluarga, serta orang terdekat di sekitar Iewat ide-ide dalam menciptakan lingkungan bersih, sehat dan ramah.
Farhan, siswa asal Sidoarjo melukis tentang kehidupan bercocok tanam di desanya. Ia mengambil inspirasi dari keadaan sekitarnya dan berbagai situasi yang terjadi di Indonesia. "Indonesia baru-baru ini mengalami bencana alam yang disebabkan oleh dampak tanah gundul. Saya ingin Indonesia hijau kembali dan dikenal kembali sebagal negara agraris," kata siswa SMP Al-Islam Krian, Sidoarjo ini.
Dalam lukisannya, Farhan melukiskan tahapan untuk mewujudkan obsesinya yaitu mulai mengolah tanah dan menanam bibit pohon dengan baik. Kemudian masyarakat senang dan rajin merawat tanaman. Pada tahap akhir dimana masyarakat bahagia karena pohon telah tumbuh dengan baik, dan mereka lalu merayakan rasa syukur dengan menampilkan reog untuk menghibur masyarakat, meningkatkan antusiasme, dan mengungkapkan terima kasih kepada Tuhan.
Sementara Sherly melukiskan impiannya tentang masa depan yaitu lingkungan yang hijau. Menurutnya, setiap orang harus mulai berpartisipasi dalam mengatasi pemanasan global. Salah satu metode adalah menanam pohon, membuang sampah di tempat yang tepat, dan mengubah sampah yang tidak dapat terurai menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Siswi SMP Marsudirini Bekasi ini muIai berkampanye untuk penggunaan energi terbarukan, teknologi alternatif, dan cinta lingkungan. "Semua yang kita lakukan adalah untuk masa depan yang Iebih baik, Iebih hijau, Iebih sejuk dan Iebih nyaman untuk semua mahluk hidup di Bumi,” ujar Sherly.
Indonesia juga mendapatkan satu pemenang di kategori Eco Friend Prize lewat lukisan ”Spread the Message of Environment Conservation through Wayang” karya Viola Arielle Suliandy. Selain itu, Indonesia memborong semua penghargaan di kategori Group Prize. Para pemenang dari Group Prize antara lain MTs N 1 Bangil, SD Alfurqan Jember, Mts Wahid Hasyim Bangil, SMPN 1 Citeureup, dan SMPN 2 Bangil.
Johny menambahkan, program ini dirancang untuk mendorong kaum muda untuk fokus pada hal-hal positif. Pada akhirnya, Johny berharap, mereka bangga dengan diri sendiri dan memiliki kepercayaan diri untuk memberikan yang terbaik dalam hidup mereka. (son)