JAKARTA (bisnisjakarta.co.id) – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia pada triwulan I 2022 tumbuh tinggi 5,01 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy) karena pulihnya aktivitas ekonomi masyarakat.
“Pertumbuhan signifikan ini juga karena ada low base effect pada triwulan I 2021 yang kita ketahui ekonomi Indonesia terkontraksi 0,7 persen saat itu,” ungkap Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (9/5).
Namun, perekonomian Tanah Air pada triwulan I 2022 tercatat menurun jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (quarter-to-quarter/qtq) sebesar 0,96 persen. Dengan begitu nilai Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku pada triwulan I 2022 mencapai Rp4.513 triliun dan nilai PDB atas dasar harga konstan sebesar Rp2.819 triliun.
Margo Yuwono menjelaskan menurut lapangan usaha 65,74 persen PDB berasal dari sektor industri, perdagangan, pertanian, pertambangan, dan konstruksi. Sementara berdasarkan komponen pengeluaran distribusi PDB triwulan I 2022 berasal dari konsumsi rumah tangga dan investasi.
“Artinya pertumbuhan ekonomi dari sisi pengeluaran dua komponen inilah yang berpengaruh kepada hampir seluruh pertumbuhan ekonomi,” kata Margo Yuwono.
Ia menjelaskan pergerakan mobilitas penduduk pada triwulan I-2022 sudah sangat baik sehingga memberi dampak positif kepada pertumbuhan produksi, konsumsi, dan investasi. *ant