
Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengatakan partainya membuka pintu bagi parpol di luar pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin (Jokowi-Ma'ruf) untuk bergabung dalam barisan koalisi pendukung pemerintah. Menurut Wamil Ketua MPR RI ini Indonesia sebagai negara besar harus dikelola bersama-sama. "PDIP semangatnya adalah semangat gotong royong. Negara yang sangat besar ini harus dikelola secara bersama sehingga sikat kita membuka diri terhadap kerja sama itu," ucap Basarah di Jakarta, Jumat (11/10).
Penegasan mencermati pertemuan Jokowi dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto Jumat kemarin. Sehari sebelumnya, Jokowi juga menerima Ketua Umim Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kedua pimpinan partai tersebut diterima Jokowi di Istana Merdeka. Jakarta dan salah satu isi pembicaraannya disebut-sebut menyinggug soal rencana Ger8ndra dan Demokrat bergabung dalam pemerintahan.
Basarah mengatakan meski pihaknya mendukung namun keputusan terkait langkah parpol di luar pendukung bergabung ke dalam koalisi berada di tangan Jokowi.
Sementara itu, Anggota Dewan Syuro PKB Maman Imanulhaq mengatakan meski mendukung namun partainya memberi syarat kepada Gerindra dan Demokrat sebelum bergabung ke dalam koalisi partai politik pendukung pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. "Syaratnya harus sevisi dengan Jokowi-Ma'ruf, jadi jangan sampai kita yang sudah terus-terusan memenangkan pilpres kemarin janji-janji kepada rakyat Nawacita jilid II itu jangan sampai terganggu oleh manuver pribadi yang berbeda dengan Jokowi-Ma'ruf," kata anggota DPR dari Fraksi PKB ini.
Soal jatah kursi PKB yang mungkin akan berkurang karena harua berbagi dengan Gerindra dan Demokrat, mantan Direktur Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Jokowi-Ma'ruf ini mengatakan partainya justru berharap ada penambahan satu kursi me teri dari yabg sebelumnya empat menjadi lima. "Kalau hari ini empat, ya nambah satulah jadi lima. Posnya mudah-mudahan sama dengan yang sekarang, tambahnnya (Menkop) UKM paling," kata Maman.
Kendati demikian, Maman belum mengetahui komposisi menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf mendatang. Menurutnya, semua parpol masih terus berkomunikasi dan menyerahkan pemilihan menteri kepada Jokowi sebagai pemilik hak prerogatif. "Kalau komposisinya belum ya karena kemarin misalnya di rapat kami di DPP (PKB), Cak Imin (Muhaimin Iskanda) bilang komunikasi terus dilakukan dan tentu semua partai akan menyerahkan semuanya kepada prerogatif presiden," ucap Maman.
Untuk diketahui, Presiden Jokowi menegaskan Partai Gerindra kemungkinan besar akan masuk ke dalam koalisi partai pemerintahan. Penegasan disampaikan Jokowi usai berbicara dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana Merdeka. "Kami bicara mengenai kemungkinan Partai Gerindra masuk ke koalisi," kata Jokowi.
Sementara itu, Prabowo menuturkan bahwa dirinya selalu mengutamakan kepentingan yang besar, yakni bangsa dan negara. "Apabila kami diperlukan, kami siap untuk membantu. Kalau diperlukan kami siap," katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menemui Presiden Joko Widodo. SBY tiba di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (10/10). Salah satu isi pembicaraan pun terkait dengan kemungkinan Partai Demokrat untuk masuk dalam barisan koalisi partai pendukung Jokowi. (har)