JAKARTA (Bisnis Jakarta) – Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram meminta PLUT-KUMKM (Pusat Layanan Usaha Terpadu) yang telah dibangun di berbagai daerah harus menyiapkan diri seiring dengan perubahan jaman yang terjadi. Caranya dengan memanfaatkan sarana teknologi informasi sebagai bagian dari upaya menuju “Go to Global”.
PLUT-KUMKM merupakan lembaga yang menyediakan jasa non- finansial yang menyeluruh dan terintegrasi bagi KUMKM meningkatkan kinerja produksi, kinerja pemasaran, akses ke pembiayaan, pengembangan SDM melalui peningkatan kapasitas kewirausahaan, teknis dan manajerial, serta kinerja kelembagaan dalam rangka meningkatkan daya saing KUMKM.
“Kerjasama PLUT-KUKM dengan PT Telkom sudah menjawab tangangan era informasi tadi. Begitu juga dengan kerjasama dengan LPDB yang sudah mulai menafaatkan fintech,” kata Agus Muharram saat membuka kegiatan penguatan kapasitas konsultan pendamping temu solusi pengelolaan PLUT-KUKM Tahun 2018 di Jakarta, Selasa (20/3).
Karena itu, Agus menyampaikan beberapa poin penting bagi pendamping PLUT-KUMKM. Pertama, Pendamping diminta harus memberikan advokasi, konsultasi dan sosialisasi kepada pelaku KUMKM akan perubahan jaman yang terjadi. Kedua, Pendamping PLUT-KUKM harus memiliki pengetahuan dan pendidikan, serta keahlian yang memadai.
Ketiga, Pendamping PLUT-KUKM harus pula memiliki network yang baik dengan pihak perbankan dan asosiasi KUMKM. Keempat, Harus ada rasa memiliki (sense of belonging) dari pendamping PLUT-KUMKM. Kelima, Pendamping juga harus memiliki sikap dan perilaku yang baik dan berintegritas. “Bagaimana pun pandainya orang, tapi kalau attitude-nya gak baik, nanti gak dipercaya orang,” kata Agus.
Terakhir, Kedepan para Pendamping PLUT harus bersertifakat dengan standar mininal. “Untuk itu, saya minta kepada Deputi Rsetrukturisasi segera mengembangkan sertifikasi bagi para pendamping melalui kerjasama dengan para pihak, khususnya yang menangani standarisasi prosfesi,” pintanya.
Deputi Restrukturisasi Usaha, Kemenkop dan UKM melaksanakan kegiatan penguatan kapasitas konsultan pendamping temu solusi pengelolaan PLUT-KUKM Tahun 2018 di Jakarta, 19-21 Maret 2018, dengan melibatkan 415 peserta, yang tediri dari konsultan pendamping PLUT-KUKM, pimpinan PLUT-KUKM, serta para kepala dinas yang membidangi Koperasi dan UKM tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota.
Turut juga dihadiri oleh Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Abdul Kadir Damanik, Deputi Pengawasan Kemenkop dan UKM Suparno. Maupun stakeholders dari Badan Standarisasi Nasional, Badan Sertifikasi Profesi, PT Telkom Tbk, P-KKMB, Bappenas, Perum Bulog, Lembaga Layanan Pemasaran KUKM, Dan Lembaga Pengelola Dana Bergulir KUMKM.
Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kondisi pengelolaan PLUT-KUKM pada 51 lokasi belum selurugnya berfungsi sebagaimana yang diharapkan. Tujuannya yakni mengevaluasi kinerja kelembagaan dan kinerja konsultan pendamping dalam rangka optimalisasi peran dan fungsi PLUT-KUKM, menyepakati program kerja tahun 2018 dan menperluas sinergi jaringan kerjasama dengan PLUT-KUKM dengan berbagai pemangku kepentingan.
Dalam kesempatan itu dilakukan penandatangan nota kesepahaman (MoU) antara Perun Bulog, PT Telkom dan P-KKMB tentang sinergi program rumah pangan kita dan wifi corner (WiCo2.0, serta dilakukan peluncuran perluadan layanan prmbiayaan LPDB-KUMKM dengan PLUT-KUKM, dan peluncuran sistem MyKUMKM. (son)