Jalan Tol Layang Japek Dipastikan Aman Dilalui

BEKASI (Bisnisjakarta)-
Jalan tol layang Jakarta-Cikampek (Tol Layang Japek) diresmikan Presiden Joko Widodo pada Kamis 12 Desember 2019 yang lalu. Tol layang terpanjang di Indonesia ini diharapkan akan mampu mengurangi antrian di tol Jakarta-Cikampek, namun setelah diresmikan tol ini mendapatkan beberapa keluhan dari pengendara. Salah satunya adalah jalanan yang bergelombang dan penyambungan dua sisi jembatan atau expansion joint yang kurang rapi.

Menanggapi keluhan tersebut, Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Budi Setiyadi saat memantau arus Tol Layang Japek, Senin (23/12) malam mengatakan, kondisi jalan sudah sesuai dengan prosedur keamanan. "Saya memastikan jalan tol ini aman untuk dilintasi. Asalkan mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada dan batasi kecepatan kendaraan minimal 60 km/jam dan maksimal 80 km/jam. Terkadang masih banyak pengendara melaju di atas 80 km/jam," tegasnya.

Dirjen Budi menambahkan, kecepatan maksimal yakni 80 km per jam, karena ketika terlalu cepat, lompatan yang diakibatkan sambungan tersebut dapat membuat kehilangan kendali dan membahayakan. Di sisi lainnya, sambungan tersebut hanya ada di beberapa titik, artinya akan terus diperbaiki sehingga perjalanan menjadi lebih mulus dan nyaman.

Budi mendengar persoalan mengenai adanya kemacetan pada saat pintu keluar tol. Menurutnya, itu hal yang wajar karena kapasitas jalan yang terbatas sedangkan volume kendaraan yang tinggi. "Dalam hal ini kami (Kemenhub) terus berkoordinasi dengan Kementerian PUPR, Kepolisian, dan Jasa Marga untuk mengevaluasi hal-hal yang perlu diperbaiki," kata Dirjen Budi.

Hadirnya Tol Layang Japek ini diharapkan pemerintah dapat memudahkan masyarakat dalam menempuh perjalanan menuju Jakarta-Cikampek atau Cikampek-Jakarta sehingga dapat memberi solusi terhadap keluhan masyarakat terkait kemacetan dan jarak tempuh yang lama.

Dalam hal ini, Kementerian Perhubungan mengimbau masyarakat untuk tidak memaksakan diri melewati jalan Tol Layang Japek bila kepadatan lalu lintas mulai terlihat. “Kami mengimbau bagi para pengguna jalan memastikan kondisi kendaraannya dalam keadaan prima dan bensin masih mencukupi. Kami juga terus melakukan koordinasi dengan Jasa Marga selaku operator untuk melakukan patroli di tol layang mengenai persediaan BBM darurat bagi masyarakat yang kehabisan bensin saat berada di atas jalan tol layang,” pungkas Dirjen Budi. (son) 

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button