
DEPOK (Bisnis Jakarta) – Selama kurun waktu satu tahun terakhir, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok melalui Tim Buru Sergap (Buser) Kebersihan yang telah dibentuk, telah mengamankan 153 pembuang sampah liar yang selama ini kedapatan membuang sampah sembarangan di Kota Depok. Ketegasan Tim Buser tersebut, dinilai cukup efektif dalam mendisiplinkan pembuang sampah.
“Sampai Desember 2017, sudah ada 153 orang yang kami amankan. Mereka yang terjaring, kita serahkan kepada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Depok untuk didaftarkan di pengadilan dan mengikuti sidang Tindak Pidana Ringan (Tipiring),” ujar Kepala Bidang Kebersihan DLHK Kota Depok, Kusumo, belum lama ini.
Rencananya untuk mendeteksi pembuang sampah liar, Tim Buser Sampah juga akan memasang Closed Circuit Television (CCTV) mobile di beberapa tempat. Hal ini dilakukan untuk memberi efek jera bagi pembuang sampah liar yang kerap melakukan aksinya saat petugas pergi.
“Kami kerap melakukan pemantauan di Terowongan Dipo Kecamatan Pancoran Mas (Panmas), namun hasilnya selalu nihil. Diduga, mereka (pembuang sampah liar) mengetahui keberadaan kami. Untuk itu, rencananya pekan ini akan kami pasang CCTV mobile di lokasi tersebut,” ujar Kepala Bidang Kebersihan DLHK Kota Depok, Kusumo, di Balai Kota.
Dikatakannya, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan Kepala Dipo setempat untuk menjalin kerja sama agar bisa menemukan pembuang sampah liar. Nantinya CCTV dipasang di lokasi tersebut dan diawasi melalui Smart Phone. Walaupun saat ini baru memiliki satu buah CCTV, Kusumo berharap, alat ini efektif untuk menjaring pembuang sampah liar.
“Di Terowongan Dipo itu dataran rendah, kami sudah meletakkan alat penyedot air jika terjadi hujan deras. Namun, sudah sering alat tersebut macet dan diketahui penyebabnya adalah sampah yang tersumbat yang akhirnya menyebabkan banjir. Pembuang sampah liar tidak bisa dibiarkan begitu saja, kami akan tindak tegas” jelasnya.
Pihaknya juga mengklaim, keberadaan Tim Buser mampu menekan angka pembuang sampah yang kerap menjalankan aksinya di jalan-jalan sepi. Menurut data yang dihimpun, sepanjang 2016 ada sebanyak 237 orang pembuang sampah diamankan dari sejumlah wilayah di Kota Depok. Dari 237 yang diamankan itu, tidak semuanya warga Depok. Sebanyak 103 pelaku diketahui ber-KTP Depok dan 134 lainnya ber-KTP luar Kota Depok.
Kusumo juga mengakui, pembuang sampah liar pada tahun 2017, 70 persen orang luar Depok, dan hanya 30 persen yang warga Depok. Ia menyebutkan, lokasi yang sering ditemui pembuang sampah liar seperti, di Jalan Margonda, Juanda, Jalan Tapos, Jalan Raya Bogor, underpass dan jalan utama lainnya.
“70 persen yang terjaring adalah warga luar Depok. Umumnya mereka sekalian melintas wilayah Depok. Misalnya warga Bogor, Ciputat, Tangerang, Bekasi dan wilayah lainnya. Setelah diinterogasi, memang ada unsur kesengajaan,” ungkapnya. (jif)