
BANDUNG (Bisnis Jakarta) – Jakarta International Container Terminal (JICT) anak perusahaan BUMN Pelindo II dan Hutchison Ports melakukan penandatangan nota Kesepahaman (MOU) untuk kerjasama penyediaan Solar Industri jenis High Speed Diesel (HSD) oleh Pertamina selama tiga tahun.
Solar tersebut rencananya diperuntukkan bagi operasional alat-alat berat di terminal petikemas nasional terbesar tersebut.
Penandatangan MOU dilakukan Direktur Marketing Pertamina Patra Niaga Romulo Hutape dan Direktur Utama PT. Jakarta International Container Terminal Gunta Prabawa.
Dalam sambutannya, Gunta menyatakan Kebutuhan akan bahan bakar merupakan komponen utama dalam keberlangsungan kegiatan operasional di JICT.
“Dalam setahun, JICT membutuhkan sedikitnya 6,5 juta liter Bahan bakan solar jenis HSD ini. Selain itu kami senang bisa bekerja sama dengan Pertamina. Kami melihat Pertamina adalah Merah Putihnya Indonesia,” ujar Gunta.
Sebagai pioner terminal pertikemas di Indonesia, JICT memiliki 16 buah derek dermaga (quay crane) dengan beberapa diantaranya berkapasitas angkut ganda (Twin Lift) dan 60 derek lapangan Penumpukan Container (Rubber tyred Gantry Cranes) dan 115 truk internal. Total alat berat di perusahaan yang akan menggunakan HSD ini adalah 135 alat.
Dengan ditandatanganinya Nota kesepahaman antara Pertamina dan JICT ini diharapkan efisiensi perusahaan dalam Pengadaan bahan bakar bisa bertambah, dan bukan hanya itu, JICT juga mendukung pemerintah untuk bisa bersinergi dengan badan-badan usaha milik negara yang lain demi kemakmuran bangsa.
Saat ini, selain dengan Pertamina, JICT juga bekerja sama dengan Telkom, Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BNI dan PLN
Pertamina Patra Niaga merupakan Anak perusahaan Pertamina. Seperti juga JICT yang merupakan anak perusahaan dari PT.Pelabuhan Indonesia II (Persero).
“Kerjasama ini kami harapkan dapat meningkatkan keuntungan bagi kedua belah pihak tapi lebih dari itu, sinergi BUMN merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesejateraan bangsa dan Kebaikan negri,” ujar Gunta. (grd)