Dari pantauan di lapangan, kebakaran tidak menghentikan aktivitas sidang anggota dewan. Seperti sidang-sidang komisi yang berada di Gedung Nusantara I, II, dan Gedung Nusantara (Gedung Kuara-kura) maupun Gedung Nusantara IV yang menjadi tempat Seminar Seminar Nasional Pencegahan KKN dengan tema 'Penegakkan Hukum Dalam Kerangka Penyelenggaraan Pemerintah Daerah dan Percepatan Pembangunan Daerah'.
Sekjen DPR RI Indra Iskandar menjelaskan bunyi alarm tidak berarti terjadi kebakaran. "Saya perlu meluruskan kepada teman-teman pers, bahwa yang terjadi adalah satu sistem yang error di sistem aerosol kita, sehingga menyebabkan sentra pengumpulan asap yang sangat banyak sekali kalau dilihat dari luar. Karena asap itu keluar dari beberapa titik, termasuk masuk lewat tangga, sehingga terkesan ada sesuatu yang terbakar," ucap Indra saat menggelar konferensi bersama Kapolda Metro Jaya irjen Pol. Nanan Sudjana.
Indra memastikan kepulan asap bukan dari material gedung yang terbakar melainkan asap dari sistem aerosol. "Mungkin ada salah satu kabel-kabel aerosol yang tersentuh sehingga mengeluarkan asap,” imbuh Indra.
Ia mengungkapkan di Gedung Nusantara III sistem penanganan kebakaran yang dikelola dengan mennggunakan sistem pemadam kebakaran menggunakan aerosol asap. "Sistem ini memang di desain sangat sensitif, karena itu untuk memastikan segala sesuatu yang ada itu benar-benar tertangani dengan baik," terangnya.
Sebelumnya seluruh karyawan dan wartawan diminta Pamdal (pengamanan dalam) Kompleks DPR RI itu diminta keluar.
Karyawan dan wartawan pun kocar-kacir berhamburan keluar ruangam. Asap pemadam kebakaran pun masuk hampir keseluruh ruangan di lantai I Nusamtara III tersebut.
Tak lama kemudian datang 5 unit mobil pemadam kebakaran dan langsung menangani dan memadamkan kebakaran di lantai 2 tersebut. Hingga pukul 12.33 WIB asap sudah mulai menghilang dan kebakaran bisa dipadamkan.
Perlu diketahui di Gedung Nusantara III DPR RI ini terdapat seluruh ruangan kerja pimpinan MPR RI, DPR RI dan DPR RI.Karena itu saat kebakaran tampak keluar Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah (PDI-P) dan Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsudin (Golkar) dan lain-lain. (har)