Kontraksi Perekonomian Masih Terjadi, Perusahaan Perlu tetap Tangkas dalam Menangani Human Resources di Tahun 2021

Indonesia resmi mengalami resesi ekonomi pada kuartal III tahun 2020. Hal ini ditandai dengan kontraksi ekonomi setelah dua kuartal berturut-turut. Menurut dari data BPS pada kuartal II yang mengalami kontraksi sebesar 5.32% dan kuartal III tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar -3.49% (y-on-y). Kondisi yang dialami Indonesia pada saat ini, dikarenakan pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia belum menemui titik akhir hingga saat ini.

Perlambatan ekonomi yang terjadi, berbanding lurus dengan produktivitas dan pendapatan beberapa perusahaan yang mengalami penurunan cukup signifikan. Kondisi ini dimulai dengan  pemberlakuan PSBB dan peraturan pengetatan sosial lainnya. Hal ini menyebabkan masyarakat mengurangi aktivitas konsumsi dan melakukan kegiatan bekerja dan belajar dari rumah.

Kendati situasi pandemi Covid-19 masih mungkin akan terjadi di tahun 2021, Perusahaan sudah mulai harus siap dengan tantangan saat ini. Mengelola sumber daya manusia agar tetap bisa survive dalam arti profitable meskipun kondisi kurang baik. Lusi Agustiana selaku People Relation Manager Moka ( Gojek Group ), menjelaskan bahwa tantangan yang dihadapi perusahaan saat ini adalah “Tetap agile dengan perubahan yang ada dan juga Perusahaan harus tetap berinovasi untuk mempersiapkan segala solusi ataupun resiko yang tidak mudah.”

Pada saat kondisi pandemi, beberapa perusahaan dituntut untuk tetap fleksibel dan berani mengambil keputusan yang cepat terhadap resiko yang akan dihadapi. Penerapan pembatasan sosial di beberapa daerah Indonesia, masih menjadi salah satu tantangan dan dilema yang dihadapi perusahaan di tahun 2021. Hal ini menyebabkan beberapa perusahaan akan tetap memberlakukan sistem work from home hingga pandemi berakhir.

Elabram sebagai perusahaan bergerak dibidang Recruitment and HR Solution, merupakan salah satu contoh perusahaan yang telah menerapkan fleksibilitas bekerja dari rumah (WFH). “Pandemi ini jelas menjadi tantangan besar di dalam industri Human Resources yang selalu melakukan tatap muka di dalam komunikasi dan koordinasi dengan tim internal maupun pihak eksternal,” ujar Deputy Head of MSO Elabram Indonesia. Saat ini Elabram sudah menciptakan sistem aplikasi berbasis smartphone yaitu WMS.

“Sistem ini digunakan untuk membantu dan memantau produktivitas karyawan khususnya selama bekerja dari rumah, baik dari sisi kehadiran secara online, keaktifan bekerja dari rumah, respon dan delivery pelayanan kepada customer, dan pemenuhan KPI serta target perusahaan”, ucap Kukandi. Selain permasalahan bekerja jarak jauh, beberapa perusahaan masih harus membenahi tantangan perkembangan bisnis yang cepat berubah sesuai tuntutan pasar.

Strategi berikutnya yang dilakukan perusahaan adalah Human Resources harus lebih proaktif dalam mengamati beberapa faktor. Seperti contohnya, perusahaan melakukan pemeriksaan terhadap struktur biaya yang terjadi, cash-flow dan berbagai prediksi keuangan. Sehingga, perusahaan dapat memiliki keputusan yang tepat agar bisnis tetap bertahan.

Tentang Elabram
Elabram berdiri sejak tahun 1999, menjadi konsultan Sumber Daya Manusia yang memiliki spesialisasi pada layanan HR Solution, Executive Search dan Aplikasi Manajemen Pegawai. Elabram telah berpengalaman di negara – negara Asia Tenggara dan memiliki total lebih dari 4000 orang karyawan.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button