
DEPOK (Bisnis Jakarta) – Kepala Bagian Ekonomi Sekertariat Kota Depok, Dwi Rahma mengaku laju inflasi di wilayahnya bulan Juni telah mencapai sebesar 0,97 persen. Angka yang baru dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) tersebut menurutnya bakal dijadikan rujukan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok untuk menggelar operasi pasar dengan melibatkan Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Kementerian Pertanian (Kementan).
Dwi Rahma menjelaskan, untuk menekan angka inflasi membutuhkan upaya dari semua pihak, khususnya Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Upaya-upaya yang dilakukan antara lain mengajukan permohonan bantuan operasi pasar ke Bulog Provinsi Jawa Barat, Kementerian Pertanian, atau perusahaan swasta.
Selain itu, kegiatan itu juga dilakukan mengingat keterbatasan APBD. Selain menggandeng sejumlah pihak, Pemkot Depok juga melakukan pembaruan data harga bahan pokok di pasar seminggu sekali agar cepat terdeteksi jika terjadi kenaikan harga. Dwi juga menjelaskan, pihaknya juga secara rutin memberikan informasi jaminan ketersediaan stok bahan pangan di kantor-kantor, pasar dan lokasi strategis lainnya melalui media massa atau media elektronik lainnya.
“Sampai dengan akhir bulan Juni tingkat inflasi di Kota Depok 0,97 persen, sementara bulan Mei yaitu 0,51 persen. Ini menjadi perhatian kita semua, terutama OPD terkait. Dalam waktu dekat Disdagin akan melakukan operasi pasar untuk mengantisipasi kenaikan harga kebutuhan pokok, terutama mendekati Hari Raya Iduladha dan akhir tahun,” jelasnya, Kemarin.
Lebih lanjut dirinya menambahkan, yang menjadi salah satu penyebab inflasi di Kota Depok adalah banyaknya permintaan terhadap bahan kebutuhan pokok, dan untuk menekannya Pemkot Depok akan melakukan upaya-upaya mulai dari jangka pendek, jangka menengah, hingga jangka panjang.
“Menurut BPS yang menjadi penyebabnya adalah banyaknya permintaan terhadap bahan pangan. Namun, dari laporan Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang ada di setiap pasar harga kebutuhan pokok memang terjadi perubahan dari bulan-bulan sebelumnya. Jadi tidak ada istilah shockprice atau peningkatan harga yang naik secara mendadak,” ujarnya.
Pihaknya juga mengimbau, agar warga menerapkan pola hidup sederhana atau tidak bersikap konsumtif. Dengan sikap hemat, masyarakat bisa ikut berkontribusi menekan laju inflasi. “Stok pangan di Kota Depok aman, kita mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menyetok barang secara berlebihan, karena akan menyebabkan kelangkaan yang berakibat pada peningkatan inflasi,” pungkasnya. (jif)