
BOGOR (Bisnis Jakarta) – Seiring berkembangnya modernisasi, blantika musik Sunda kini juga mengalami terobosan kekinian di tangan Musisi Sunda yang bakal menambah khazanah seni dan budaya Jawa Barat. Yakni Irwan Permana yang mengemas lantunan sunda bertema modern Free Style Genre, dengan judul album Benghar Pisan.
Menurutnya pria yang juga berprofesi sebagai Arsitek tersebut, dicanangkannya ide itu merupakan salah satu penguatan blantika musik Indonesia khususnya lagu-lagu daerah, khususnya bernafaskan sundais Jawa Barat. “Ini juga sebagai pelestarian seni dan budaya sunda sebagai tranformasi estafet agar lagu ini dapat menembus kisi-kisi hati dan peraduan keinginan warga sunda sehingga terus dapat bergema dan diterima oleh generasi muda mudi masa kini,” ungkapnya.
Musisi yang dikenal sahaja dan senyum ramah nya, juga telah melahirkan dan telah berperan dalam segudang karya di blantika musik Indonesia sebagai Composer, Arranger ,Singer maupun mentor/juri dalam beberapa acara di stasiun TV swasta. Bahkan berkat kerja kerasnya, Irwan telah menyabet penghargaan Award.
Irwan menambahkan, rencananya album baru sudaan dibuat agar dapat mewakili masyarakat Jawa Barat dimanapun berada di dalam maupun di luar negeri agar tetap terkenang kampung halamannya. Kini pria yang sedang merintis untuk persiapan melanglang ke dunia internasional dalam waktu dekat juga akan menggandeng para pakar musisi sunda seperti Tatang Setiadi jawaranya kecapi suling serta koreografer tarian sunda yang sohor sekaligus Owner yayasan dan sanggar Perceka asal Cianjur. Serta, Agung Gunara Owner dari Sanggar Gunara pakar dengan musik karawitannya dari Bogor, para desainer pakaian terkenal adat sunda dan sinden Sunda beserta musisi terpilih.
“Musik adalah bahasa untuk menggambarkan isi hati dan lukisan sebuah keadaan yang dituangkan dalam notasi sehingga bisa jadi hiburan kala suka dan duka sekalipun , kenangan, pengingat atau penyemangat. Terlebih musik merupakan bahasa universal,”jJelasnya.
Pria yang kerap mendakwah tersebut juga, meminta doa restu masyarakat Indonesia, khususnya warga Jawa Barat, terkait niat dan karyanya agat dapat diterima dibenak dan hati. (jif)