BOGOR (Bisnis Jakarta) – Sebanyak 6000 mahasiswa baru angkatan ke-54 tahun 2017, di kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72, dengan menggelar Upacara Bendera dan pembentukan formasi mozaik nusantra, di lapangan Gymnasium, kampus Dramaga, Bogor, Kamis (17/08/17).
KetuaPelaksana kegitan, Muhammad Fautina Siregar mengatakan, bahwa acara ini digelar selain untuk memperingati HUT RI ke-72, juga untuk memeriahkan kegiatan Masa orientasi (pengenalan) kampus bagi 6000 mahasiswa baru di IPB.
“Tema dalam kegitan ini adalah ‘Indonesia Kerja Bersama’. Selaras dengan tema itu maka kita hari ini menampilkan empat formasi mozaik sebagai simbul keberagaman nusantara dalam semangat gotong royong dan kerja sama dari seluruh elemen bangsa dari Sabang sampai Merauke untuk kejayaan bangsa Indonesia,” ujarnya.
Upacara tersebut kemudian juga dirangkai dengan penganugerahan Tanda Kehormatan Satya Lancana Karya Satya 10 tahun, 20 tahun dan 30 tahun kepada dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan IPB.
Rektor IPB, Prof. Dr. Herry Suhardiyanto, dalam sambutannya mengatakan bahwa Indonesia Kerja Bersama merupakan cerminan gotong-royong, perjuangan bantu-membantu bersama.
“Marilah kita bersama-sama membangun bangsa ini. Bergotong-royong, bahu-membahu, bersinergi, dan saling melengkapi mewujudkan Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. HUT RI ke-72 ini sudah seharusnya tidak saja hanya menjadi momen peringatan bagi kita. Berbagai pencapaian sudah kita raih, yakni dengan menurunnya angka kemiskinan, menurunnya tingkat pengangguran, meningkatnya peluang dan akses terhadap fasilitas pendidikan dan kesehatan, serta banyak aspek lainnya. Namun demikian, di balik pencapaian yang telah kita peroleh tersebut, terdapat beragam problem yang menjadi tantangan baik di tingkat lokal, regional, maupun global,” tetangnya.
Disampaikan rektor, meski saat ini Indonesia telah merdeka 72 tahun, namun berbagai tantangan masih harus dihadapi bangsa indonesia. “Salah satu tantangan terbesar kita saat ini adalah persoalan kualitas sumberdaya manusia (SDM) di Indonesia. Dinana sebagian besar tenaga kerja di Indonesia memiliki tingkat pendidikan rendah dan terkategori tenaga kerja tidak terlatih (unskilled labor) atau berkeahlian rendah-menengah,” papar Rektor IPB. (bas)