
BOGOR (Bisnis Jakarta) – Objek wisata penangkaran rusa, milik perhutani, di Desa Buanajaya, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor untuk sementra waktu ditutup untuk umum. Penutupan lokasi wisata tersebut dilakukan guna memudahkan proses penyelidikan polisi paska musibah putusnya akses jembatan gantung di lokasi wisata itu pada Senin sore kemarin.
Kapolsek Tanjungsari, Iptu Muhaimin, mengatakan musibah terputusnya jembatan gantung, di lokasi wisata penangkaran rusa, di Desa Bunajaya, Tanjungsari ini mengakibatkan puluhan orang terluka dan satu diantaranya meninggal dunia.
“Ada 36 korban luka dan satu diantaranya meninggal dunia, atas nama Neni (45), warga Ciketing Barat, Bantar Gebang, Bekasi,” kata Muhaimin, Selasa, (02/01).
Kapolsek mengungkapkan, dari hasil penyelidikan sementara di lokasi kejadian diduga putusnya jembatan gantung tersebut disebabkan kelebihan beban, sehingga tali besi (sling) tidak kuat dan putus.
“Kapasitas jembatan gantung itu maksimal 10 orang, tapi saat itu dilintasi lebih dari 30 orang,” sesalnya.
Meski demikian Muhaimin mengaku masih menunggu hasil penyelidikan petugas yang menagani kasus tersebut.
“Ya kita tunggu saja hasil penyelidikan Tim Polres Bogor bersama instansi terkait yang sekarang ini masih menangani kasus itu. Sudah pasti, kalau memang terbukti ada unsur kelalian dari petugas atau pengelola tempat wisata itu maka akan dikenakan sanksi sesui hukum yang ada. Sebab kejadian ini sudah menimbulkan korban jiwa,” tegasnya.
Camat Tanjungsari, Kosasih, menyampaikan bahwa untuk saat ini kondisi para korban yang sempat dilarikan ke sejumlah rumah sakit di wilayah Tanjungsari, Cariu dan Cileungsi rata-rata kondisinya mulai membaik. Bahkan sebagian besar dari mereka sudah diijinkan pulang.
“Laporan terakhir yang saya terima hari ini sebagain besar dari korban sudah diizinkan pulang. Hanya saja masih ada beberapa korban masih harus menjalani perawatan di rumah sakit Cileungsi,” terangnya.
Putusnya jembatan gantung dari bambu di lokasi wisata Penangkaran rusa, di Desa Buanajaya, terjadi pada Senin (01/01) sore, sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu kondisi pengunjung di tempat wisata tersebut memang sedang membludak karena banyak warga liburan akhir tahun bersama keluarga.
Musibah pun terjadi saat sebagian besar pengunjung berniat pulang dan berebut saat melintasi jembatan gantung dengan tinggi 2,5 meter dan panjang mencapai 50 meter, tiba-tiba tali kawat seling pengikat dari jembatan tersebut putus sehingga puluhan wisatawan di atas jembatan semunya berjatuhan ke dasar sungai Cipamangkis.
“Kondisi korban banyak mengalami benturan pada bagian kepala dan juga patah tulang. Sebab di dasar sungai itu banyak bebatuan besar. Apalagi pada saat kejadian air kalinya juga cukup deras,” ungkap Sumantri (45), salah satu pengunjung yang selamat dalam kejadian tersebut. (bas)