
Salah satu yang akan ramai dan menjadi target partai politik yang lolos di parlemen adalah perebutan kursi Ketua MPR RI. Sebab, penentuan kursi pimpinan MPR RI yang berjumlah lima (satu Ketua empat dan Wakil ketua) dilakukan melalui pengajuan paket antara fraksi DPR dan kelompok kerja DPD RI.
Dari pengalaman terdahulu, penentuan pimpinan MPR selalu dilakukan melalui pemugutan suara (voting) dan belum pernah dilakukan secara aklamasi. Sedangkan untuk pimpinan DPR sesuai ketentuan UU Nomor 2 tahun 2018 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (UU MD3) penentuannya dilakukan berdasarkan proporsional perolehan jumlah kursi partai di DPR.
Anggota Fraksi Partai Golkar Mukhamad Misbakhun mengaku meski pelantikan anggota DPR RI hasil pemilu 2019 belum dilakukan, namun penjajakan untuk penentuan pengajuan paket kursi MPR RI sudah dimulai. "Kami memahami bahwa sistem paket itu harus bersama-sama dengan partai lain membangun koalisi di DPR yang kemudian membangun koalisi di MPR," ucap Misbakhun di Gedung DPR, Jakarta, Senin (20/5).
Ia mengaku partainya menargetkan kursi Ketua MPR RI setelah kursi Ketua DPR RI dipastikan berada dalam genggaman PDI Perjuangan selaku partai pemenang pemilu.
Menurut Misbakhun, kusi Ketua MPR RI untuk Golkar sengat pantas, sebab partainya dipastikan menjadi partai nomor dua pemenang pemilu legislatif. "Ketua Umum (Airlangga Hartarto) sudah menyampaikan bahwa pemenangnya adalah PDIP, Partai Golkar nomor dua. Tentunya sangat pantas Partai Golkar untuk mendapatkan jabatan Ketua MPR," ujarnya.
Namun, dia mengakui partai-partai lain juga ada yang berkeinginan untuk menduduki kursi Ketua MPR. Salah satunya adalah Partai kebangkitan Bangsa (PKB) yang berada di urutan kelima pemenang pemilu.
Oleh karena itu, daripada PKB harus membuat paket sendiri dengan memaksakan diri mengajukan Ketua umumnya Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai Ketua MPR dan harus berhadapan dengan Partai Golkar, Misbakhun mengajak lebih baik PKB bergabung dalam paket yang akan diajukan Golkar agar koalisinya lebih kuat. "Tentunya, dengan harapan dengan bergabungnya Cak Imin dalam paket yang nanti ketua MPR-nya adalah Golkar, harapannya akan menjadi paket yang didukung semua partai," kata Misbakhun.
Sebelumnya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengatakan keinginannya menjadi Ketua MPR RI. Oleh karena itu, ia akan mengajak partai-partai lain untuk bergabung dalam paket yang akan diajukan partainya dengan syarat ia sebagai Calon Ketua MPR nya.
Cak Imin yang saat ini duduk sebagai Wakil Ketua MPR RI mengatakan apabila Ketua DPR RI diduduki oleh calon kuat Puan Maharani, maka sudah sepantasnya dirinya yang menjadi Ketua MPR RI karena memiliki pengalaman sebagai pimpinan MPR maupun DPR yaitu pernah menjadi Wakil Ketua DPR maupun Wakil Ketua MPR RI. (har)