
Arif Toha menambahkan, Pelabuhan Tanjung Priok akan mengintegrasikan buffer area untuk truk. "Jadi truk-truk yang belum memperoleh layanan ke terminal, dapat ke buffer area dulu. Dan ini sistemnya sedang dibuat,” ujar Arif.
Sementara itu, Kepala OP Utama Tanjung Priok, Capt. Hermanta mengatakan, sekarang ini layanan kepelabuhanan di kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok sudah digitalisasi. “Jadi sudah tak ada lagi, pengguna jasa datang ke kantor OP Priok, karena sudah memanfaatkan sistem aplikasi teknologi,” kata Capt. Hermanta.
Disinggung mengenai kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok yang baru diresmikan hari ini oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Hermanta mengungkapkan, bahwa renovasi gedung kantor ini dilakukan mengingat kapasitas ruangan kantor lama sudah tidak memungkinkan dan tidak layak sehingga kegiatan terutama dalam rangka melakukan pelayanan dan kegiatan perkantoran menjadi terkendala. "Untuk itu dalam rangka meningkatkan pelayanan, kinerja dan semangat kerja maka renovasi gedung kantor ini dilaksanakan,” kata Capt. Hermanta.
Capt. Hermanta menjelaskan bahwa seluruh jajaran pegawai di kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok terus berkomitmen mewujudkan Zona Integritas untuk menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi (WBK) pada Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok. "Alhamdulillah pada tanggal 10 Desember 2018 lalu, Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok mendapat penghargaan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN/RB), dan ini satu-satunya UPT di lingkungan Kementerian Perhubungan yang mendapat penghargaan ini di Tahun 2018,” tutup Capt. Hermanta.
Dengan adanya penghargaan tersebut memotivasi para pimpinan dan seluruh karyawan/karyawati di lingkungan Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok untuk lebih giat lagi dan menjadi yang terdepan, terutama menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). (son)