
Anggota Komis IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin meminta pemerintah daerah untuk memaksimalkan pesawat waterbomb (bom air) ke titik-titik api api agar tak meluas di lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di provinsi Riau dan Kalteng. “Sebelum menjadi status bencana nasional, Pemda setempat bisa memaksimalkan waterbomb. Jika dibiarkan, maka akan membahayakan jutaan rakyat di daerah karena buruknya udara akibat asap, “ ujar Andi Akmal di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Selasa (17/9).
Dia mengatakan karhutla yang semakin meluas harus menjadi perhatian pemerintah. Menurutnya karhutla Tidak boleh dibiarkan karena telah merusak lingkungan dan mengganggu kesehatan masyarakt sekitar. “Kami dari Komisi lV segera memanggil Meneri Kehutanan dan pejabat terkait untuk mendengar sejauh mana penanganan kebakaran yang telah menyebar ke sejumlah wilayah tersebut,” ujar Andi Akmal.
Menurut Andi, kebakaran hutan bukanlah datang begitu aja, melainkan dibakar oleh pengusaha besar untuk menanam bibit baru. ”Dengan cara membakar hutan dianggap lebih efisien untuk melakukan penanaman pohon atau bibit tanaman baru. Dan itu dilakukan pengusaha besar yang menguasai lahan jutaan hektar,” sebut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Ia berharap revisi UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan pengelolaan lingkugan hidup ini lebih menyamtumkan upaya pencegahan kebakaran daripada menindak pembakarnya. “Sebab, sudah ada alat yang canggih yang bisa merekam sebab akibat berikut pembakar hutan dan lahan,“ ujar Andi Akmal. (har)