
Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2019/1440 H resmi ditutup, Minggu (16/6). Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi selaku Inspektur Upacara pada apel penutupan menyampaikan apresiasi kegiatan angkutan lebaran ini diselenggarakan secara baik sehingga angka kecelakaan menurun secara siginifikan dibandingkan tahun lalu.
Atas capaian yang baik pada penyelenggaraan Angkutan Lebaran tahun ini, Menhub mengapresiasi pihak-pihak terkait penyelenggaraan angkutan lebaran yaitu diantaranya TNI, Polri, Kementerian PUPR, Kementerian Kesehatan, Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, Basarnas, BMKG, dan lainnya atas koordinasi yang berjalan dengan baik sehingga angkutan lebaran tahun 2019 ini bisa berjalan dengan kondusif.
Tercatat dari data yang disampaikan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan, angka kecelakaan yang terjadi di tahun 2019 turun sebesar 75%. Dari sebelumnya terjadi 2.234 kejadian kecelakaan menjadi 563 kejadian pada tahun ini.
Selain itu, Menhub juga menyampaikan terjadi penurunan tingkat penggunaan kendaraan sepeda motor dalam masa angkutan lebaran tahun 2019 ini, yaitu 1.378.574 sepeda motor, atau turun sebesar 12,75 persen dibandingkan tahun lalu (1.580.016 sepeda motor).
Menhub mengungkapkan, pihaknya akan melakukan evaluasi terkait pelaksanaan angkutan lebaran tahun ini, untuk menjadi perbaikan pada pelaksanaan angkutan lebaran pada tahun selanjutnya. Beberapa hal yang akan diusulkan antara lain lebih mengintensifkan angkutan massal baik moda darat, laut, udara dan kereta api untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, kemudian pengaturan waktu cuti yang sama panjang pada saat arus mudik dan arus balik, serta pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) yang lebih awal.
Dilansir dari data sementara dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan, secara garis besar realisasi total penumpang yang melakukan perjalanan mudik Angkutan Lebaran 2019 pada periode H-7 (29 Mei 2019) sampai dengan H+7 (13 Juni 2019) adalah 18.343.021 penumpang.
Terjadi Penurunan
Penurunan jumlah pemudik hanya terjadi pada moda angkutan udara yaitu sebesar 27,37 % dengan total jumlah pemudik 3.522.585 orang sedangkan total jumlah pemudik angkutan udara tahun 2018 sebanyak 4.850.028 orang.
Pada moda angkutan jalan, jumlah penumpang naik sebesar 11,19% dari sebelumnya 3.741.741 orang menjadi 4.160.622 penumpang. Jumlah penumpang dengan moda kereta api juga mengalami peningkatan sebanyak 6,62 % dari jumlah 4.771.324 pada tahun 2018 menjadi 5.087.342 di tahun ini.
Peningkatan juga terlihat pada moda angkutan laut. Dengan dukungan dari perusahaan-perusahaan swasta serta BUMN yang melakukan program mudik gratis menyumbangkan peningkatan sebesar 8,77% pada moda angkutan laut, dari jumlah 1.366.254 pada tahun lalu menjadi 1.486.065 penumpang di tahun ini. (son)