JAKARTA (bisnisjakarta.co.id) – Perusahaan Umum Daerah Pengolahan Air Limbah Jakarta (Perumda Paljaya) pada 26 September 2022 memperingati hari jadinya yang ke-31. Berbagai acara digelar, di antaranya sepeda santai (fun bike) yang digelar pada Minggu (25/9) pagi yang diikuti sekitar 200 peserta dari jajaran direksi, komisaris dan karyawan Paljaya, perwakilan SKPD Provinsi DKI Jakarta 2 serta masyarakat umum dan komunitas sepeda. Titik Start berlokasi di IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) MBBR Krukut Jalan Masjid Hidayatullah, Karet Semanggi, Jakarta Selatan kemudian menyusuri jalur Car Free Day (CFD) sampai ke Patung Kuda lalu kembali ke titik start.
HUT Paljaya Tahun 2022 mengusung tema “Sanitasi Aman Untuk Jakarta”. Tema ini berkaitan erat dengan dengan tugas pokok dan keseharian Perumda Paljaya yang berkomitmen untuk terus memperluas cakupan dan meningkatkan kualitas sanitasi yang aman untuk masyarakat Jakarta.
Kegiatan penggunaan air sehari-hari masyarakat menghasilkan air limbah. Air limbah tersebut jika dibuang langsung ke badan air tanpa diolah terlebih dahulu bukan hanya menimbulkan kerusakan lingkungan namun juga mengancam kesehatan masyarakat karena menyebabkan penyakit-penyakit berbasis air (waterborne disease) seperti diare, thyphus, disentri dan kolera. Agar hal tersebut tidak terjadi kita harus memastikan bahwa air limbah yang kita hasilkan sudah diolah sebelum dibuang ke badan air.
Pengelolaan air limbah dapat dilakukan melalui 2 pendekatan, pendekatan pertama dan yang umum digunakan di Jakarta yaitu melalui penggunaan pengelolaan dengan sistem setempat dimana warga menggunakan tangki septik yang sesuai standar dan dilengkapi dengan pengolahan lanjutan seperti bidang resapan maupun kolam sanita dan tak lupa melakukan penyedotan lumpur tinja dari tangki septik secara berkala minimal 3 tahun sekali untuk memastikan agar air dikembalikan ke lingkungan sudah aman dan tidak mencemari air tanah atau air permukaan.
Untuk sistem setempat ini Paljaya memiliki layanan penjualan tangki septik BIOPAL, penyedotan lumpur tinja dan pengolahannya di Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT). DKI Jakarta memiliki 2 IPLT yang berlokasi di Pulo Gebang dan Duri Kosambi yang dioperasikan oleh Paljaya dengan kapasitas total 1.800 m3/hari. Untuk sistem setempat Pemprov DKI juga melalui Paljaya melaksanakan Program Revitalisasi Tangki Septik untuk dengan tujuan bahwa untuk area-area yang belum dijangkau jaringan perpipaan air limbah masyarakat sudah menggunakan tangki septik yang aman.
Pendekatan kedua yaitu menggunakan sistem pengelolaan secara terpusat dimana air limbah yang dihasilkan langsung dialirkan melalui jaringan perpipaan air limbah dan diolah di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Saat ini Paljaya dengan IPAL Setiabudi dan IPAL Krukut melayani zona 0 (salah 1 zona dari total 15 zona pengelolaan air limbah di DKI Jakarta) dengan kapasitas total sekitar 30.000 m3/hari yang saat ini melayani sekitar 2.699.205 People Equivalent (PE) dan akan terus bertambah seiring perluasan jaringan perpipaan.
Jika tempat tinggal kita / tempat kerja kita sudah dilalui jaringan perpipaan air limbah, kita dapat menyambungkan dan membuang air limbah kita baik air limbah kakus (blackwater) maupun air limbah non kakus (greywater) yang berasal dari cucian, dapur,dsb ke jaringan perpipaan tersebut untuk dialirkan ke IPAL tanpa perlu bergantung pada tangki septik lagi dan tidak memerlukan penyedotan air limbah lagi. Berdasarkan Master Plan Tahun 2012, diproyeksikan mayoritas wilayah di DKI Jakarta akan menggunakan sistem terpusat dengan jaringan perpipaan air limbah pada tahun 2050.
“Melalui Perumda Paljaya, Pemprov. DKI Jakarta berupaya menghadirkan layanan pengelolaan air limbah yang seluas-luasnya bagi masyarakat Jakarta. Hal tersebut yang menjadikan motivasi kami untuk terus berinovasi dalam memberikan pelayanan yang lebih baik untuk mewujudkan Kota Jakarta yang sehat melalui Sanitasi yang Aman” ujar Dirut Perumda Paljaya Aris Supriyanto.
Dalam melaksanakan tugas tersebut Perumda Paljaya juga bekerja sama dengan berbagai stakeholder terutama untuk mendukung pemenuhan target Standar Pelayanan Minimal yang diamanatkan oleh PP No. 2 Tahun 2018.
Ke depannya Paljaya juga menargetkan hasil olahan dari air limbah baik berupa air yang selama ini hanya dikembalikan ke badan air dapat dijadikan bahan baku untuk penyediaan kebutuhan air bagi warga Jakarta sebagai dukungan terhadap pengelolaan air yang berkelanjutan di DKI Jakarta dan terciptanya circular economy dalam pengelolaan air limbah.
Paljaya menyadari, untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan kolaborasi aktif bukan hanya dari unsur Pemerintah dan BUMD tetapi juga dengan partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat sebagai factor kunci. Setiap insan sebagai penghasil air limbah harus sadar dia memiliki tanggung jawab untuk memastikan limbah yang dihasilkannya sudah diolah sebelum dibuang ke lingkungan.
Tersedianya layanan pengolahan tersebutlah yang nantinya menjadi tanggungjawab Pemerintah DKI Jakarta dengan support penuh dari Paljaya. Adanya kegiatan peringatan ulang tahun ini diharapkan selain dapat mempertahankan kekompakkan dan meningkatkan semangat karyawan Paljaya dalam melayani masyarakat Jakarta, juga dapat menjadi ajang penyebaran informasi terkait layanan Paljaya serta mengedukasi warga Jakarta akan pentingnya Sanitasi Aman demi Jakarta yang lebih baik. *rah