
Indonesia dan Amerika Serikat menggelar pertemuan bertajuk Business Forum on Trade, Tourism, and Investment (TTI) in Indonesia. Forum ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mempromosikan potensi kerjasama ekonomi antara AS dan Indonesia dalam bidang perdagangan, pariwisata, dan investasi. "Empat bidang utama yang diangkat dalam kegiatan tersebut antara lain pariwisata, ekonomi kreatif, infrastruktur, dan manufaktur," kata Direktur Tresuri dan Internasional BNI Rico Rizal Budidarmo di Jakarta, Senin (19/11).
Forum ini menghadirkan para pembicara seperti Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas T Lembong, Dubes RI untuk AS Budi Bowoleksono, Konsul Ekonomi KJRI New York Winanto Adi, serta Wayne Forrest dari Kamar Dagang Indonesia Amerika di New York.
Diskusi juga menjadi lebih kaya dengan hadirnya Dubes AS untuk Indonesia Robert Blake, Mantan Dubes AS untuk Indonesia Cameron Humme, dan pembicara e-commerce dari Bukalapak M Fajrin Rasyid, serta Pembicara PT Pan Brothers Anne Patricia.
Forum Bisnis ini diharapkan dapat mendorong kerja sama ekonomi Indonesia dan AS yang lebih erat dan menguntungkan kedua belah pihak. Acara ini juga didukung oleh beberapa kantor perwakilan lembaga pemerintah dan perbankan Indonesia di New York, antara lain Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) New York, Kantor Perwakilan Bank Indonesia New York, dan bank BUMN lainnya.
Sebagai salah satu bank BUMN Indonesia yang memiliki jaringan internasional terluas, Rico mengatakan, BNI siap mendukung kegiatan investasi dan perdagangan antara Indonesia dan dunia. "BNI menyelenggarakan berbagai aktivitas yang mengkonfirmasi daya tarik Indonesia sebagai negara tujuan investasi dan perdagangan untuk menarik baik calon investor dan eksportir," katanya.
Event seperti ini menjadi salah satu faktor pendorong tumbuhnya transaksi perdagangan Indonesia dan Amerika Serikat, sehingga BNI mencatatkan tumbuhnya transaksi Trade Finance hingga Quartal III Tahun 2018 sebesar 25% dibandingkan posisi yang sama tahun lalu.
Rico mengatakan, BNI New York mampu meningkatkan aset trade finance sebesar 25% pada Kuartal III Tahun 2018 terhadap akhir tahun 2017, yaitu dari 60,5 juta dolar menjadi 75,4 juta dolar. Hal ini sejalan dengan komitmen BNI untuk meningkatkan bisnis Indonesia related, terutama untuk peningkatan ekspor dari Indonesia ke pasar Amerika guna mendukung penguatan ekonomi Indonesia.
Pada acara tersebut, BNI berkesempatan untuk berdiskusi secara langsung dengan investor dan pebisnis AS dalam memfasilitasi layanan perbankan yang dapat disediakan BNI sebagai pendukung transaksi perdagangan Indonesia – Amerika Serikat. (son)