
PT Angkasa Pura I (AP I) menawarkan dua opsi terkait kontribusi untuk penurunan tarif penerbangan bertarif murah atau Low Cost Carrier (LCC). Meski demikian, usulan tersebut masih dibahas dalam rapat koordinasi antar stakeholder terkait sektor aviasi, dengan dimoderatori oleh Kemenko Perekonomian. Demikian dikatakan Direktur Utama AP I Fail Fahmi saat lokakarya media massa di Yogyakarta, Jumat (5/7).
Lokakarya bertema Menjawab Tantangan Sektor Transportasi Tingkatkan Konektivitas Joglosemar yang diselenggarakan Biro Komunikasi dan Informasi Publik (BKIP) dibuka Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Polana B. Pramesti. Selain Dirut AP I Faik Fahmi, pembicara lainnya asalah Dirut AirNav Novie Riyanto, Corporate Deputy Director of Passanger Transport Marketing and Sales PT KAI Asdo Artriviyanto.
Dalam rapat koordinasi terdahulu, kata Fami, pihaknya telah menawarkan opsi untuk diskon 100 persen landing fee pada waktu-waktu low session atau opsi yang kedua yaitu memberikan diskon tarif 10 persen untuk landing fee pada semua bandara tanpa ada waktu-waktu tertentu. "Kita usulkan waktu itu, kita bisa berikan diskon 100 persen (landing fee) untuk rute-rute tertentu dan pada jam-jam tertentu pada waktu low season. Atau opsi yang kedua, kami akan berikan diskon 10 persen landing fee di seluruh penerbangan, di setiap waktu baik low maupun peak season," ujar Fahmi.
Meski demikian, kata Fahmi, kontribusi biaya pelayanan bandara terhadap operasional penerbangan relatif kecil, hanya dibawah angka 1 persen. Menurutnya, pemberian diskon tarif landing fee tersebut tidak akan banyak merubah struktur biaya dari maskapai penerbangan. "Tapi karena spiritnya untuk membantu, maka kita siapkan opsi-opsi tersebut," kata Fahmi.
Ia berharap, dengan kontribusi dari sektor-sektor lain termasuk juga BBM maupun dari sisi navigasi udara, maka target untuk penurunan tarif LCC bisa terwujud. "Kita tunggu hasil pembahasannya, saat ini masih berjalan," pungkasnya. (son)