Siapkan Airport 4.0, PT AP II Libatkan Akademisi

JAKARTA (Bisnisjakarta)-
PT Angkasa Pura II menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan Universitas Negeri Jakarta pada Sabtu (1/2). MoU tersebut merupakan langkah awal bagi PT Angkasa Pura II untuk nantinya bekerja sama dengan UNJ terkait berbagai pengembangan guna layanan dan operasional bandara.

President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan MoU dengan UNJ ini merupakan bagian dari program perseroan dalam meningkatkan sinergitas antara dunia akademis dengan dunia industri. "Saat ini kami sudah punya Airport Learning Center dan sedang mempersiapkan adanya corporate university. Kami berharap nantinya UNJ dapat memberi masukan terkait perumusan silabus dan materi pendidikan untuk corporate university itu," kata Awaluddin.

Sebelumnya, PT Angkasa Pura II juga sudah menggandeng beberapa perguruan antara lain Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjajaran, Telkom University, hingga Nanyang University (Singapura) dan Coventry University (UK). Beberapa waktu lalu, PT Angkasa Pura II juga melakukan MoU dengan Monash University (Australia). "Kami ingin mewujudkan Indonesia Airport Research Center Study bersama dengan perguruan tinggi, supaya sektor kebandarudaraan nasional memiliki pusat riset sehingga dapat mendukung pengembangan di berbagai aspek pelayanan dan operasional," paparnya.

Di dalam kesempatan yang sama, UNJ yang didukung PT Angkasa Pura II juga menggelar focus group discussion The Future of Airport 4.0.

Pada FGD tersebut, Awaluddin menuturkan sinergitas antara PT Angkasa Pura II dan perguruan tinggi sudah sangat dibutuhkan saat ini mengingat diimplementasikannya konsep Aiport 4.0. "Tidak ada yang lebih penting bagi korporasi selain menyiapkan sumber daya manusia, dan PT Angkasa Pura II sangat intens mengenai talent development. Kalau sekarang kita bicara Airport 4.0, akan sia-sia saat nanti momen paling penting ternyata persiapan yang sudah dilakukan terhadap sumber daya manusia justru tidak nyambung,” ujar Awaluddin.

Seperti diketahui, PT Angkasa Pura II pada 2020-2024 mencanangkan program Strategic Transformation 4.0 yang mengimplementasikan Airport 4.0 di mana peningkatan pelayanan dilakukan melalui inovasi teknologi seperti artificial intelligence, internet of things, big data analytics, roboting, automation, virtual reality hingga augmented reality.

Adapun sejak 4 tahun lalu PT Angkasa Pura II telah fokus dalam pemanfaatan teknologi di bandara. "Lalu lintas penumpang pesawat di 19 bandara PT Angkasa Pura II sudah mencapai 100 juta penumpang. Tidak mungkin lagi mengkoordinasikan dan mengkolaborasikan antara operator bandara, maskapai, navigasi udara, dan regulator dengan cara-cara tradisional," paparnya.

Salah satu pembicara dalam FGD yaitu Prof. Richardus Eko Indrajit menuturkan dunia akademis dapat mendukung pengembangan kebandarudaraan nasional melalui riset yang terukur terlebih saat memasuki era Airport 4.0.

Di dalam era Airport 4.0 ini, ujar Eko Indrajit, bandara harus mampu menyediakan operasional yang membuat nyaman traveler. (son)

 

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button